page hit counter -->

CARA MEMBEDAKAN ITIK / BEBEK JANTAN DAN BETINA

Untuk cara membedakan anak itik jantan dan betina, tergantung dari keahlian seseorang karena ada berbagai cara untuk melakukannya, misalnya : Dengan membedakan warna bulu, Dengan membedakan suara, Dengan membedakan warna paruh, Dengan cara membuka kloakanya (hand sexing) dan Dengan alat sexing sensor. Tetapi kali ini saya Cuma membahas cara membedakan anak itik jantan dan betina dengan cara membuka kloakanya (hand sexing), cara beng (sifat/ pembawaan) dan voice sexing (suara).
1.   Metode hand sexing
Metode ini merupakan cara menentukan jenis kelamin anak itik dengan melihat anatominya. Anak itik dipegang dengan punggung berada di bawah, ekor terletak diantara jari telunjuk dan ibu jari, sedangkan kepala terletak antara jari kelingking dan kedua jari lainnya. Itu semua dilakukan dengan menggunakan tangan kiri. Selanjutnya kloaka dibuka lebar dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dan agak ditekan sedikit, maka alat kelamin akan terlihat dari kloaka. Pada itik jantan akan tampak tonjolan sebesar ujung jarum atau mirip akar yang berwarna cokelat abu-abu. Kloaka itik jantan berwarna agak kuning, sedang yang betina agak merah. Pada anak itik brtina tidak ditemukan tonjolan, kecuali tampak ada dua lubang yang agak sulit dilihat dengan mata telanjang.
CARA MEMBEDAKAN ITIK / BEBEK JANTAN DAN BETINA
Sumber gambar: pustakadunia.com
2.   Metode beng and voice sexing
Metode ini merupakan cara menentukan jenis kelamin anak itik dari sifat/ pembawaan dan suara. Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh peternak itik daerah tegal. Cara ni sangat unik namun mudah dipraktekkan. Setiap peternak pembibit itik yang sudah terampil bisa menentukan kelamin itik tanpa harus memegangnya. Anak itik jantan mempunyai bentuk kepala kasar dan besar. Gerak-geriknya atau temperamennya kurang gelisah, bulu-bulunya lebih kasar dan suaranya besar dan berat. Sedangkan anak itik betina mempunyai bentuk kepala halus dan lebih kecil, suaranya keras dan nyaring, bulu-bulunya lebih halus dan temperamennya tidak tenang serta mudah terkejut.
Sumber: Murtidjo,B. A., 1988. Mengelola Itik. Kanisius. Yogyakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel