Karakteristik Kambing Kejobong
Rabu, 22 Februari 2017
Edit
Karakteristik Roman Nose kambing yang ada di Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga adalah berbentuk cembung (98,83 %). Hal tersebut menunjukkan bahwa kambing local Kejobong memiliki karakteristik profil muka seperti kambing PE.
Sumber: desakedarpanblog.wordpress.com |
Jika ditinjau dari aspek pemeliharaannya, kambing lokal seperti kambing khas Kejobong kebanyakan dipelihara dan dikembangbiakan secara tradisional dengan manajemen pemeliharaan yang sederhana sehingga kualitas produksinya sangat beragam. Pertumbuhan dan produksi karkas selain dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan juga dipengaruhi oleh bangsa ternak, besar kecilnya ukuran tubuh, umur ternak, bobot pada saat dipotong, juga kondisi tubuh tersebut.
Karakteristik Kambing Kejobong
Ukuran Tubuh
Ukuran-ukuran tubuh kambing lokal Kejobong secara umum lebih besar dibandingkan ukuran-ukuran tubuh kambing Kacang tetapi dibawah ukuran-ukuran tubuh kambing Peranakan Etawah (PE)
Pola Warna
Warna hitam adalah warna dominan pada kambing kejobong. Urutan warna kambing pada peternak kelompok yaitu hitam, hitam putih, coklat, hitam coklat, hitam putih coklat, putih coklat dan putih, sedangkan pada peternak individu adalah hitam, hitam putih, hitam coklat, coklat, hitam putih coklat, putih dan putih coklat. Warna yang unik pada kambing Kejobong adalah warna hitam dengan belang putih diperutnya warga kejobong menyebutnya dengan kambing kendik, menurut para peternak jenis kambing ini sangat disukai dan banyak dicari untuk kepentingan spiritual atau adat istiadat.
Bobot Lahir
Rata-rata bobot lahir untuk peternak kelompok mencapai 2,814 kg sedangkan untuk peternak individu hanya mencapai 2,335 kg terdapat selisih 0,479 kg, artinya pemeliharaan peternak kelompok dan individu lebih besar peternak kelompok. Hal ini dapat di pengaruhi oleh manajemen pemeliharaannya.
Bobot Sapih
Rata-rata bobot sapih untuk peternak kelompok mencapai 16,141 kg sedangkan untuk peternak individu hanya mencapai 14,080 kg terdapat selisih yang cukup signifikan yaitu 2,061 Kg, dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa peternak kelomok lebih baik dalam pola pemeliharaan kambing kejobong.
Daya Hidup
Daya hidup atau survival rate pada peternak kelompok memiliki nilai rata-rata 92,00% sedangkan pada peternak individu 76,63% terdapat selisih 12,37%.
Sumber:
Agung Setiaji, Paulus Suparman, Hartoko. 2013. Produktivitas Dan
Pola Warna Kambing Kejobong Yang Dipelihara Oleh Peternak Kelompok
Dan Peternak Individu. Fakultas Peternakan Universitas
Jendral Soedirman. Purwokerto. Banyumas. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(3): 789-795.
Akhmad, S. 2009. Karakterisasi Sumberdaya
Kambing Lokal Khas Kejobong di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Fakultas
Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Agripet : Vol (9) No.
1: 31-37.