page hit counter -->

Laporan Fisiologi Ternak

Fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari proses normal dalam tubuh ternak dengan penekanan kepada proses atau fungsi organ tubuh. Sedangkan menurut Lovita Adriani, dkk, fisiologi ternak adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh secara lengkap dan fungsi semua bagian-bagiannya (sel, jaringan dan organ), termasuk biofisika dan biokimia dalam tubuh.Secara terminologi, fisiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu physio yang berarti proses normal dan logy yang berarti ilmu.Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang bersifat vital untuk makluk hidup.Seekor hewan dapat hidup sampai beberapa hari tanpa air , sampai beberapa minggu tanpa pakan , tetapi akan mati tanpa oksigen dalam beberapa menit. Respirasi (pernapasan) adalah suatu proses pertukaran zat metabolisme dan gas asam atau oksigen yang diambil dari udara oleh paru-paru dan setelah itu mengalami proses biokimia di dalam jaringan tubuh, dibebaskan lagi ke alam bebas dalam bentuk gas karbondioksida (CO2).
Dari sistem respirasi tersebut memiliki fungsi utama yaitu menyediakan oksigen bagi darah dan mengambil karbondioksida dari darah. Selain itu, sistem respirasi juga memiliki fungsi-fungsi sekunder yang meliputi : membantu regulasi keasaman cairan ekstraselular dalam tubuh, membantu mengendalikan suhu tubuh, eliminasi air  serta pembentukan suara (phonasi). Sistem respirasi terdiri atas paru-paru,dan jalan udara yang terdiri dari nostril,cavum nasi, pharynx, larynx, trachea. Respirasi dibedakan menjadi dua yaitu Respirasi eksterna dan Respirasi internal.
Inspirasi merupakan membesarnya cavum thorac dengan diangkatnya costae oleh otot-otot dan diturunkannya diaphagma, oleh karena itu cavum thorac membesar maka udara masuk ke saluran inspirasi. Sedangkan ekspirasi terjadi dengan mengecilnya kembali cavum thorac oleh karena turunnya kembali costae.
Selama getaran jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katub-katub yang menutup secara pasif. Bunyi pertama ”lup”karena menutupnya katub atrio-ventrikuler dan kontraksi dari ventrikel. Sedangkan bunyi kedua ”dup”karena menutupnya katub aortic dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel. Denyut jantung memiliki kecepatan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur tubuh atau stimulasi reseptor panas pada kulit, emosi, ketakutan, hormonal serta usia.
Pada ternak yang mengalami pendarahan, kita bisa melihat suatu proses pembekuan darah dimana pada dasarnya pembekuan darah merupakan suatu mekanisme untuk merubah protein darah terlarut yaitu fibrinogen menjadi protein darah tak larut (fibrin). Pada proses penjendalan darah terdiri atas jala fibrin yang menyangkut sel-sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dalam proses tersebut memerlukan trombin yang fungsinya adalah mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Sedangkan kerja trombokinase adalah mengubah protrombin menjadi zat aktif trombin yang kemudian terjadilah penggumpalan darah.
Komponen selular darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah  memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen, berbentuk seperti cakram bikonkaf. Sel darah putih memiliki fungsi yaitu sebagai pertahanan tubuh terhadap bibit penyakit karena bersifat fagositosis. Sedangkan trombosit berfungsi untuk mengurangi hilangnya darah pada pembuluh yang terluka.
Hewan ternak memiliki suhu tubuh yang dapat dijelaskan sebagai panas tubuh yang terbentuk dari proses metabolisme dan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas. Hal ini memerlukan suatu termoregulasi yaitu suatu sistem pengaturan panas pada mahluk hidup agar terjadi keseimbangan antara produksi panas (thermogenesis) dan pembuangan panas (thermolisis).Suhu tubuh normal adalah panas tubuh yang terdapat dalam zona thermonetral.
Selain hal-hal yang telah dijelaskan diatas, kita semua juga tahu bahwa hewan terdiri dari banyak sel dan jaringan. Dalam mempermudah pengamatan, perlu dilakukan pengawetan. Dari hal tersebutlah kita bisa lebih jelas,teliti dan cermat dalam pengamatan preparat awetan dari suatu sel atau jaringan.
Masih banyak lagi hal-hal yang berhubungan dengan hewan, misalnya kebuntingan, kebuntingan itu sendiri adalah suatu keadaan ketika anak sedang berkembang di dalam uterus hewan betina. Gestasi (periode kebuntingan) dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap ovum, tahap embrio, dan tahap fetus. Kelenjar pituitary anterior  mensekresi beberapa hormon diantaranya adalah FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinising Hormone) dan LTH (Leuteotrophic Hormone), ketiga hormon tersebut  dinamakan hormon Gonadotrophin. Pada pria, gonadotrophin mengendalikan pembentukan spermatozoa dan sekresi testosterone. Apabila urine yang mengandung hormon tersebut disuntikan pada katak jantan maka setelah beberapa saat urine dari katak tersebut diambil dan dideteksi maka akan terdapat spermatozoa dari katak tersebut.
      B.     Tujuan Praktikum
1.      Tujuan Praktikum Respirasi adalah untuk mengetahui dan membandingkan frekuensi respirasi pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah sapi, domba, kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
2.      Tujuan Praktikum Tekanan Darah/Pulsus  adalah  untuk mengetahui dan membandingkan frekuensi denyut jantung pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah sapi, kambing, kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
3.      Tujuan Praktikum Waktu Pendarahan adalah untuk mengetahui dan membandingkan waktu pendarahan pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah  kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
4.      Tujuan Praktikum Pembekuan Darah adalah untuk menentukan waktu beku darah pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
5.      Tujuan Praktikum Termoregulasi adalah untuk mengetahui suhu tubuh, perbandingan suhu tubuh, dan proses pelepasan panas pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah sapi, domba, kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
6.      Tujuan Praktikum Sediaan Apus / Ulas Darah adalah untuk dapat membuat preparat apus darah, mengetahui dan membedakan komponen penyusun darah pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah kelinci, marmot, ayam, dan burung merpati.
7.      Tujuan Praktikum Uji Kebuntingan adalah untuk mengetahui kebuntingan melalui test galimainini.
      C.    Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Fisiologi Ternak acara Respirasi, Pengukuran Tekanan Darah dan Termoregulasi pada hewan percobaan domba dan sapi dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 April 2012 pada pukul 10.30-12.00 WIB di Kandang Percobaan Produksi Ternak di Jatikuwung.Praktikum Fisiologi Ternak acara respirasi, pengukuran tekanan darah, termoregulasi, waktu pendarahan pada hewan percobaan kelinci, marmot, ayam dan burung merpati dilaksanakan pada hari Minggu, 22 April 2012 pada pukul 09.00-10.30 WIB di Kandang Percobaan Produksi Ternak di Jatikuwung.Praktikum Fisiologi Ternak acara uji kebuntingan dilaksanakan pada hari Kamis, 26April 2012 pada pukul 15.00-16.00 WIB di Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Fisiologi Ternak acara sediaan apus / ulas darah dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei 2012 pada pukul 15.00-16.00 WIB di Laboratorium Produksi Ternak Jurusan Peternakan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.    Respirasi
Fungsi saluran pernapasan adalah mengangkut udara keluar atau masuk tubuh, melembabkan udara bila kering, menyaring udara bila berdebu dan menampung debu di dinding saluran pernapasan. Saluran pernapasan terdiri dari beberapa organ, secara berurutan sesuai dengan masuknya udara dari luar adalah rongga hidung, kerongkongan, pita suara (larink), batang tenggorokan (trachea), bronkhis (pipa saluran dan paru-paru). Paru-paru terdiri dari banyak kantong atau rongga udara yang kecil. Apabila hewan menelan makanan dan air dapat langsung melewati esophagus memasuki rumen  (Akoso 1996).
Pernapasan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dua proses yang berbeda tetapi saling berhubungan yaitu pernapasan seluler dan pernapasan mekanik. Pernapasan seluler adalah proses dimana sel memperoleh energi melalui pemecahan molekul organik. Pernapasan mekanik adalah proses melalui mana kebutuhan oksigen untuk pernapasan seluler untuk diserap dari atmosfer ke dalam sistem vaskuler melalui mana karbon dioksida di keluarkan melalui atmosfer (Burkitt et al ., 1995).
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavumnasalis).Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera).Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (Anonim, 2007).
Dua fungsi utama dari sistem rispirasi adalah menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil karbondioksida dari dalam darah. Keasaman cairan ekstraselluler dalam tubuh, membantu mengendalikan suhu, emulsi air, dan untuk phonasi (pembentukan suara). Sistem respirasi terdiri dari paru-paru dan saluran yang memungkinkan udara dapat mencapai atau meninggalkan paru-paru (Sudarmadji, 2009).
Oksigen merupakan unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme.Oksigen dihasilkan oleh tumbuhan, ada juga yang dihasilkan oleh jasad renik yang mempunyai klorofil. Terjadi hubungan timbal balik antara hewan dan juga tumbuhan, hewan mengeluarkan CO2 sebagai sisa metabolisme lalu diolah oleh tumbuhan menjadi O­­2 yang dibutuhkan oleh hewan ( Lehninger, 1994).
Sistem pernapasan terdiri atas rongga hidung atau sinus, batang tenggorok atau trakhea, cabang batang tenggorok atau bronkus, paru-paru dan kantong udara.Pada bangsa burung, udara dihirup masuk mencapai paru-paru dilanjutkan kekantung udara.Pertukaran tekanan dalam kantung udara menyebabkan udara keluar-masuk paru-paru.Gerakan secara aktif menyebabkan terjadinya penghirupan dan penghembusan udara (Akoso, 1996).
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea(windpipe), syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli. Oleh karena unggas memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang, maka unggas memiliki sistem respirasi yang  memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar untuk seekor hewan.Untuk melengkapikebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka anatomi dan fisiologi sistem respirasi unggassangat berbeda dengan mammalia. Perbedaan utama adalah fungsi paru-paru. Pada mammalia,otot diafragma berfungsi mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru. Unggas tidak memilikidiafragma sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi selama ekspirasi dan inspirasi.Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah (Sembiring,2009).
B.     Pengukuran Tekanan Darah/Pulsus
Jantung adalah organ otot yang memegang peranan penting  dalam peredaran darah dan secara anatomis, organ ini terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua yakni bilik kiri dan bilik kanan, dan dua serambi yakni serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan terjadinya peredaran darah secara efisien ke dalam paru-paru untuk melengkapi pergantian O2 (oksigen) dan CO2 (karbondioksida) untuk menyokong proses metabolisme (Akoso, 1993).
Tekanan sistole adalah tekanan ruangan dalam suatu bilik maksimum.Pada waktu sistole darah terpompa ke aorta, setelah darah terpompa ke aorta dinding bilik berelaksasi ruangan jantung membesar maksimum sehingga tekanannya menjadi minimum.Tekanan terendah dalam ruangan jantung akibat dari otot jantung berelaksasi disebut tekanan diastole (Prawirohartono, 2004).
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis yaitu : kontraksi atau sistoledan pengendoran atau diastole. Kontraksi dan pengendoran ventrikel disebut juga sistole dan diastole ventrikuler. Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikal lebih lama dan lebih kuat. Darah yang dari ventrikel kiri adalah yang terkuat karena untuk mendorong darah keseluruh tubuh dan harus mempertahankan tekanan darah  arteri sistematik. Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain. Tetapi bila arus garah cepat atau ada kelainan pada katub maka akan timbul suara bising (Pearce, 1993).
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.Faktor yang mempertahankan tekanan darah antara lain kekuatan memompa jantung, banyaknya darah yang beredar, viskositas (kekentalan) darah, elastisitas pembuluh darah dan tahanan tepi.Pusat vasomotorik pada medulla otak mengatur tekanan darah (Soeharsono, 2010).
Sistole menunjukan kontraksi suatu bilik jantung dalam proses pengosongan parsial bilik tersebut. Oleh karena itu dapat terjadi sistole atriol kanan atau kiri maupun sistole ventrikuler kanan atau kiri, sedangkan diastole berarti relaksasi suatu bilik jantung persis sebelum dan selama pengisian bilik tersebut ( Frandson, 1992 ).
C.    Waktu Pendarahan
Sel-sel yang mengalami luka atau kerusakan melepaskan zat histamin yang membantu mengawasi proses peradangan. Histamin menyebabkan dilatasi kapiler, ventriol dan anteriol.Hal ini menyebabkan timbulnya warna kemerahan pada posisi yang mengalami peradangan itu. Dilatasi kapiler meningkatkan permeabilitasnya yang menyebabkan lebih banyak cairan dan protein yang keluar. Jaringan yang meradang juga melepaskan faktor leukopoletik ke dalam darah atau faktor yang merangsang koloni yang bekerja pada sum-sum tulang untuk melepaskan sebagian dari cadangan neutrofil yang banyak ke dalam darah dan meningkatkan laju pembentukan granulosit (Akoso, 1996).
Apabila pembuluh darah seekor hewan terpotong atau rusak, pertama-tama akan terjadi penyempitan bagian yang terluka itu. Hal ini terjadi karena kontraksi miogenik dari otot polos, sebagai suatu spasme lokal dan reflek syaraf simpatik yang merangsang serabut-serabut adrenergik yang menginervasi otot polos dari dinding pembuluh lokal. Kontraksi ini menyempitkan bukaan pembuluh guna mengurangi arus darah yang akan keluar. Waktu pendarahan adalah suatu ukuran dalam proses hemositosis (memancarkan darah keluar sampi berhenti) (Frandson,1992).
Bila terjadi pendarahan maka sel darah merah dengan hemoglobinnnya serbagai pembawa oksigen hilang. Pada pendarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau dibawahnya maka diperlukan tranfusi darah ( Pearce, 2002 ).
Sistem vasikuler darah terdiri atas lingkaran pembuluh yang aliran darahnya dipertahankan oleh jantung yang memompa terus menerus.Sistem arteri membentuk jalinan yang menuju kapiler yang merupakan tempat utama pertukaran gas dan metabolit antara jaringan darah, sistem vena mengembalikan darah dari kapiler ke jantung.Sebaliknya, sistem vasikuler limfe semata-mata adalah sistem drainase pasif untuk mengembalikan cairan ekstra vasikuler yang berlebihan, yaitu limfe kedalam sistem vasikuler darah   (Burkitet al ., 1995).
Keping darah (platelet) akan bereaksi jika terjadi luka pada pembuluh. Waktu pendarahan adalah waktu pada saat darah keluar hingga berhenti keluar.Darah yang keluar biasanya mempunyai selang waktu antara 15-20 detik. Biasanya setelah terjadi pendarahan akan terjadi koagulasi darah. Jadi waktu pendarahan sangat berkaitan dengan proses koagulasi darah(Swenson, 1997).
D.    Pembekuan Darah
Pembentukan atau penggumpalan darah di sebut juga koagulasi. Koagulasi terjadi bila darah ditampung dan dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu akan terjadi suatu massa yang menyerupai jelli, yang kemudian massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih yang di sebut serum darah. Gumpalan itu sendiri terdiri dari filamen-filamen fibrin yang mengikat sel darah merah, sel darah putih dan platelet. Fibrin adalah suatu zat yang membentuk gumpalan lunak.Secara alamiah fibrin tidak ada wujud yang aktif di peredaran darah (Frandson, 1992).
Perubahan fibrinogen menjadi fibrin dikatalis oleh trombin. Trombin adalah suatu serum protease yang terbentuk dari prekusornya disirkulasi protrombin karena kerja faktor x  yang telah diaktifkan. Faktor x dapat diaktifkan dengan reaksi-reaksi salah satu dari dua sistem, sistem intrinsik dan sistem ekstrisik (Ganong, 1995).
Pembekuan darah atau penggumpalan darah atau disebut dengan koagulasi terjadi apabila darah ditampung dan dibiarkan begitu saja, akan terjadi suatu massa yang menyerupai jeli, yang kemudian menjadi massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih, yang disebut serum darah. Gumpalan itu sendiri terdiri dari filamen fibrin yang mengikat sel darah merah, sel darah putih atau platelet (Feylana,2008).
Penggupalan darah adalah proses majemuk dan berbagai faktor diperlukan untuk melakukan itu. Sebagaimana telah diterangkan, trombin adalah alat dalm mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Untuk menghasilkan penggumpalan darah diperlukan 4 faktor : Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah, sel yang terluka yang menghasilkan trobokinase, trombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase, fibrin yang terbentuk dari fibrinogen disamping trombin ( Pearce, 1993 ).
Proses pembekuan darah adalah dimulai dari luka yang terdapat pada pembuluh darah sehingga mengenai trombosit, trombosit akan pecah dan pecahnya trombosit tersebut akan menghasilkan anzim trombokinase yang dapat mengubah protrombin menjadi trombin, kemudian trombin yang dibentuk tersebut akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berupa filamen-filamen / jala (Ganong, 1995).
E.     Sediaan Apus / Ulas Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian. Bagian tersebut adalah plasma darah cairan darah dan sel-sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan 1/12 berat badan. 55% nya berupa cairan, sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam angka hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Pearce, 2002).
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%) tidak mempunyai nekleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biolog.Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen.Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah (Anonim, 2007).
Sistem sirkulasi adalah sistem transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai zat-zat yang diarbsorsi dari tractus gastrointesial menuju kejaringan, serta mengembalikan CO2 ke paru paru dan hasil metabolisme lainnya menuju ke ginjal.Sistem sirkulasi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat-zat lain yang mengatur fungsi sel (Ganong, 1995).
Trombosit jumlahnya antara 350.00-500.00 tiap mm3 darah dan berperan penting dalam pembekuan darah. Penampilan keping darah pada usapan amat berbeda dengan wujudnya di sirkulasi darah yang berbentuk seperti cakram oval. Dan di dalam usapan seperti cakram sirkuler atau gerombolan yang bentuknya irregular (Frandson, 1992).
Sel darah merah merupakan bagian utama dari darah.Bentuknya bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding kapiler.Warna sel darah merah sebenarnya kekuning-kuningan, warna ini disebabkan oleh adanya pigmen darah yang disebut hemoglobin.Hemoglobin adalah protein rangkap yang terdiri dari hemin dan globin.Hemin adalah senyawa asam amino yang mengandung zat besi, senyawa inilah yang menyebabkan warna darah menjadi merah (Prawirohartono, 2004).
F.     Termoregulasi
Di dalam tubuh mamalia dan burung yang hidup selalu terjadi proses metabolisme. Dengan demikian selalu dihasilkan panas, karena tidak seluruh energi yang terbentukdimanfaatkan. Panas yang terbentuk dibawa oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas dan dikenal sebagai suhu tubuh. Suhu tubuh normal adalah panas tubuh yang terdapat dalam zona thermoneutral. Untuk mengetahui suhu tubuh normal sebuah termometer badan di masukkan ke dalam rektum. Dengan cara ini dapat di ketahui batas-batas suhu tubuh normal (Akoso, 1996).
Termoregulasi adalah suatu system pengaturan panas pada makhluk hidup agar terdapat keseimbangan antara produksi panas (termogenesis) dan pembuangan panas (thermolisis). Bahwa dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1.    Golongan poikiloterm yaitu golongan berdarah dingin, makhluk hidup yang suhunya dipengaruhi lingkungan.
2.    Golongan homioterm yaitu golongan berdarah panas, makhluk hidup yang suhu badannya konstan dan tidak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya ( Guyton, 1997 ).
Semua ternak domestifikasi termasuk hewan berdarah panasyang berarti ternak berusaha mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran yang paling cocok untuk terjadinya aktivitas biologis yang optimum. Kisaran yang normal pada jenis mamalia adalah 37-39oC. Sedangkan pada burung adalah 40-44oC. Untuk mempertahankan suhu tubuhnya terhadap suhu lingkungan yang sangat bervariasi, ternak domestik harus mempertahankan keseimbangan panas antara panas yang di produksi oleh tubuh dengan panas yang hilang ke lingkungannya. Produksi panas yang bervariasi tersebut tergantung pada cara ternak mengeluarkan panasnya. Mereka dapat mengurangi proses produksi aktivitas otot atau dengan kata lain mereka dapat mengurangi produksi panas basal oleh karena proses tubuh minimal harus tetap di pertahankan (Williams, 1993).
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh suatu makhluk hidup. Temperatur tubuh di ukur secara rektal dengan menggunakan termometer pada kecepatan skala 0,05oC. Pencatatan dilakukan apabila jarum penunjuk konstan pada suatu angka selama dua menit. Pengambilan data temperatur adalah dua kali sehari yang dilakukan enam hari dalam tiap minggu. Sehingga rata-rata temperatur tubuh pada tiap minggu berasal 12 kali (Soeharsono, 1997).
Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang dihasilkan dengan panas yang hilang dan hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas di dalam hipothalamus yang sangat peka terhadap suhu dan yang melalui sistem tersebut dan bekerja sebagai thermostateit, panas dihasilkan oleh aktivitas metabolit di dalam otot, tulang dan hati. Panas yang berlebihan biasanya disebabkan kombinasi suhu luar, kegiatan fisik dan keringat tidak sesuai, pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah dalam kulit oleh pengeluaran keringat (Rustaman,1995).
G.    Uji Kebuntingan
Kebuntingan berarti keadaan pada saat anak sedang berkembang di dalam uterus seekor hewan betina. Suatu interval waktu, yang disebut periode kebuntingan, terentang dari saat pembuahan (fertilisasi) ovum, sampai lahirnya anak. Hal ini mencakup fertilisasi, atau perkembangan membran fetus, dan berlanjut ke pertumbuhan fetus. Periode kebuntingan yang normal sangat bervariasi dari species lain, begitu pula variasi antar individu dalam suatu species tertentu (Frandson, 1992).
Prosespembuahan terjadi ketika hewan jantan mengawini hewan betina yang berada pada tahap ovulasi, maka pancaran sperma akan masuk kedalam vagina hewan betina. Berjuta – juta spermatozoa yang dikeluarkan setiap kali pancaran akan bergerak dan berenang dalam getah selaput lendir vagina hewan betina. Spermatozoa yang dapat melewati rahim akan menembus sepanjang uterus untuk menuju oviduk. Sel telur oviduk hanya dapat dibuahi satu spermatozoa (Akoso, 1996).
Spermatogenesis merupakan proses perkembangan sel-sel spermatogenik yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap spermatogenesis atau proliferasi, tahap meiosis dan spermiogenesis. Spermatogenesis merupakan poliferasi sel induk spermatogonia yang membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer.Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menjadi spermatosit sekunder.Pembelahan meiosis I terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.Profase dari spermatosit primer dibedakan menjadi leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.Spermatosit pakiten merupakan sel yang mudah diamati karena memiliki kromatid tebal, memendek dan ukuran relatif besar dibandingkan sel spermatogenik yang lainnya.Pada pembelahan meiosis II spermatosit sekunder menjadi spermatid. Spermatid mengalami perubahan morfologi dari bentuk bulat menjadi bentuk oval dan berekor yaitu spermatozoa melalui proses permiogenesis (Sukmaningsih, 2009).
Bersatunya sebuah sperma dengan sebuah sel telur disebut fertilisasi. Apabila pada tuba Falopii terjadi pembuahan dan dihasilkan zigot maka zigot yang terbentuk ini akan bergerak ke arah rahim untuk menempel pada dinging rahim. Di rahim, zigot akan berkembang menjadi embrio terus menjadi janin. Agar dapat tumbuh, janin membutuhkan makanan, makanan tersebut diperoleh dari tubuh ibu dengan perantara plasenta.Masa antara penempelan zigot hingga kelahiran janin (fetus) disebut masa kehamilan atau gestasi.Embrio yang berkembang di dalam rahim dibungkus bermacam-macam selaput diantaranya selaput amnion, korion, sakus, vitelinus, dan alantois (Prawirohartono, 2004).
Pada tahap blastosis, zona pleuzida makin menipis dan menghilang memungkinkan sel-sel tropoblast, yang berkemampuan menerobos mukosa berkontak langsung dengan endometrium. Segera setelah itu sel-sel tropoblas mulai membelah, jadi menjanin dengan bantuan endometrium, tersedianya makanan bagi embrio, massa sel dalam, yang akan membulatkan badan embrio, bertumbuh sedikit selama tahap ini ( Junqueiraet al ., 1995 ).

Aduh ane dah capek nulisnya. . jari ane ampe kapalan. Untuk BAB III sampai DAFTAR PUSTAKA Laporan Fisiologi Ternak Silahkan Download Di Sini : 
Download Laporan Fister via 4shared 

 TerimakasihTelah membaca artikel tentang Laporan Fisiologi Ternak. Semoga Bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel