page hit counter -->

Cara Beternak Ayam Pedaging (Broiler) Yang Baik Bagi Pemula

Kali ini ilmuternak.com akan memberikan cara beternak ayam pedaging (broiler) yang baik bagi pemula. Sangat disayangkan bagi anda yang mempunyai pekarangan luas tetapi tidak dimanfaatkan. Lebih baik manfaatkan pekarang tersebut untuk beternak ayam pedaging (broiler). Cara beternak ayam jenis ini dapat dikatakan mudah maupun susah. Hal ini tergantung dari peternaknya sendiri. Alasan kenapa anda harus mencoba beternak ayam ini adalah konsumsi daging di indonesia ini sangat tinggi dan peternak yang anda belum mampu mencukupi permintaan pasar.

Produktivitas ayam broiler dipengaruhi 3 faktor, yaitu: bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan. Oleh karena itu, ketiga faktor ini perlu diperhatikan. Manajemen pemeliharaan ini dimulai sejak persiapan kandang sesuai persyaratan yang ada, pemberian pakan dan vaksinasi secara teratur dan terencana. Penanganan dan pengendalian penyakit serta pemanenan yang tepat waktu. Selain itu juga harus diperhatikan penanganan kandang setelah periode pemeliharaan.manajemen pemeliharaan yang dilakukan dengan baik produksi ayam broiler dapat dioptimalkan. Produksi yang optimal dapat meningkatkan keuntungan dan efisiensi modal. 
Cara Beternak Ayam Pedaging (Broiler) Yang Baik Bagi Pemula

BIBIT AYAM (DOC)
Anda dapat membeli Doc di Poultry Shop ataupun yang lainnya. Yang terpenting DOC yang anda beli berkualitas baik.
Baca Juga: Ciri-Ciri DOC Ayam Broiler Yang Baik

PAKAN UNTUK AYAM BROILER (PEDAGING)
Harga pakan untuk ayam broiler adalah 65 – 85% dari biaya produksi. Dan pakan yang diberikan pada yam broiler merupakan pakan ternak dengan rasio yang lengkap. Pakan broiler pada umumnya diberikan dalam bentuk crumble untuk fase starter dan pellet untuk periode pertumbuhan (grower). Air sangat penting bagi tubuh ayam, maka air harus tersedia terus-menerus sepanjang hari. Kebutuhan air minum akan lebih banyak dengan bertambahnya umur ayam. Air merupakan komponen zat gizi, pemberiannya secara khusus dipisahkan dari pakan walaupun pakan itu sendiri masih mempunyai kadar air tertentu. Fungsi air untuk pengangkutan zat-zat makanan dalam tubuh, pembuangan sisa, dan pengaturan suhu. Air menduduki proporsi 55% sampai 75% dari berat badan (Sidadolog, 1999).

KANDANG AYAM BROILER (PEDAGING).
Hal yang pertama dilakukan dalam pemeliharaan Ayam pedaging (Broiler) adalah Persiapan kandang. Anda dapat memilih mau menggunkan kandang panggung atau Cuma beralaskan litter.
1. Kandang Tipe Panggung
Kalau Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien. Sistem panggung ini biasanya dibuat di atas kolam ikan. Bahan yang biasa digunakan untuk alas lantai adalah bambu yang dipasang secara berderet agar ayam tidak terperosok.

Kelebihannya adalah sisa pakan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, penyebaran penyakit relatif rendah. Kekurangannya jika jarak pemasangan bambu untuk alas terlalu lebar, akan dapat mengakibatkan ayam terperosok.

2. Kandang Biasa (Beralaskan Latai Yang di Beri Litter).

Tipe ini lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah. Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh.

Lantai kandang dapat dibuat dari tanah yang dikeraskan, kayu atau beton. Harus ada dinding beton atau bata yang kuat disekeliling lantai dengan tinggi sekurang-kurangnya 30 cm. Jika dinding sekat diperlukan dalam kandang, bahan yang paling cocok untuk dipergunakan adalah jaring-jaring logam lebar, karena itu memberikan ventilasi, tetapi juga sangat kaku.

Kedalaman litter maksimal harus tidak lebih dari 30 cm. Syarat-syarat normal untuk ayam dewasa adalah litter dengan kedalaman 10-13 cm, bertambah sampai 20-30 cm. Untuk anak ayam (DOC) kedalam litter harus tidak lebih dari 5-8 cm.

Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit (Akoso,1993).

MANAJEMEN KESEHATAN (VITAMIN DAN VAKSIN)
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Biosekuriti, Prinsipnya ada 3 yaitu : 
  • Meminimalkan kesempatan penyakit berhubungan dengan hewan unggas,
  • Meminimalkan keberadaan penyebab penyakit dan 
  • Membuat lingkungan tidak kondusif untuk kehidupan penyakit.
Biosekuriti dapat dilakukan dengan cara pemakaian masker, sarung tangan, wearpack dan sepatu; mencuci tangan dengan desinfeksi sebelum dan sesudah kontak dengan unggas; sanitasi kandang; pembatasan lalu lintas orang yang keluar masuk kandang, pemusnahan unggas sakit/ mati dengan cara dibakar kemudian dikubur 1,5 m; pemasakan daging dan telur dengan sempurna.

2. Vaksinasi dan Vitamin
Vaksin yang digunakan adalah vaksin inaktif dengan subtipe yang sama kepada unggas sehat. Ayam broiler diberikan vaksin pada umur 4 hari dengan suntikan subkutan. Cara pemberian vaksin dapat dilakukan dengan melalui tetes mata, tetes hidung, injeksi/suntikan, atau dengan metode spray (penyemprotan halus).

Dari cara-cara tersebut di atas, cara tetes mata dan hidung merupakan metode yang mudah dilakukan, demikian pula terhadap vaksin Gumboro. Sedangkan jadwal pemberian vaksin adalah sebagai berikut: 
  • Umur ayam 3-4 hari diberi vaksin ND strain F dan setiap satu ekor ayam diberi satu dosis (1 ml).
  • Umur ayam 10 hari diberikan vaksin Gumboro dengan dosis sesuai dengan anjuran. 
  • Umur ayam 21 hari vaksin ND strain F dan setiap ekor ayam diberi 1 dosis (1 ml). 
  • Umur ayam 42 hari vaksinasi ND strain K (komacox) merupakan pemberian ND terakhir.
Untuk jadwal pemberian vitamin, mineral dan obat antibiotik adalah sebagai berikut:
  • Vitamin, mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress dapat diberikan pada anak ayam umur 1-2 hari.
  • Pada umur 3-5 hari diberi bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral/feed suplement. 
  • Ayam umur 6 hari dan seterusnya diberi obat pencegah penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat. Obat ini diberikan secara rutin secara 3 hari berturut-turut, lalu 2 hari berhenti dan seterusnya (Akoso, 1993).
PERSIAPAN DALAM PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING (BROILER).  
  1. Membuat Kandang Ayam, atau apabila anda menyewa kandang yang sudah dipakai berarti anda dapat membersihkan kandang dari litter, kotoran dan benda lain yang masih tersisa dari pemeliharaan sebelumnya.
  2. Mencuci kandang dengan air (air sabun/ deterjen) sampai bersih. 
  3. Mencuci tempat pakan dan minum dengan deterjen, kemudian merendam dalam desinfektan dan mengeringkannya. 
  4. Menyekat kandang juga membersihkan dan mencuci dengan air kemudian membersihkannya. 
  5. Mengeringkan dan melakukan pegapuran pada lantai kandang dan membiarkan kandang sampai kering. 
  6. Memasang tirai pada ventilasi kandang untuk nantinya digunakan pengaturan suhu kandang. 
  7. Memasang penyekat untuk masing-masing kelompok dengan ukuran 5x5 meter atau bisa lebih untuk setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar pengontrolan terhadap ayam lebih mudah. 
  8. Memasang pemanas, termometer dan higrometer. 
  9. Melakukan penyemprotan menggunakan desinfektan secara merata ke seluruh kandang dan peralatan yang akan digunakan. 
  10. Menempatkan bahan litter (sekam) pada lantai dengan tebal 5 cm. 
  11. Memasang tempat pakan dan minum pada tempatnya.

PEMELIHARAAN AYAM BROILER
Sebelum Doc Dimasukan  
  1. Sebelum DOC dimasukan, Menyalakan pemanas (Broder) sekitar 2-3 jam sebelum pemasukan DOC agar memperoleh temperatur yang sesuai dan stabil
  2. Sekitar 1 jam sebelum memasukan DOC, terlebih dahulu menyiapkan larutan gula 2% (2 gram dalam 100ml).

Pemasukan DOC (Chick In) 
  1. Melakukan penimbangan DOC secara sampling dengan mengambil 30 ekor.
  2. Memasukan DOC kedalam kandang yang telah dipersiapkan sambil melatih minum air gula yang telah disediakan sebelumnya. 
  3. Memberikan sedikit pakan dengan cara ditaburkan diatas koran. Selanjutnya memberikan pakan dalam chick feeder tray selama beberapa hari.

Pemberian pakan dan air minum 
  1. Memberikan pakan dan air minum secara ad libitum, tetapi memberikan jumlah pakan yang disesuaikan dengan standar konsumsi pakan menurut umur ayam.
  2. Menggantung tempat pakan dan air minum setinggi dada ayam.
  3. Mencuci tempat air minum setiap pagi. 
  4. Mencatat jumlah pakan yang diberikan dan jumlah pakan yang tersisa.
          
    Pemberian pakan dan air minum
Pengaturan temperatur brooder  
  1. Mengatur temperatur brooder pada minggu pertama sekitar 34-350C.
  2. Menurunkan temperatur secara bertahap sehingga pada minggu kedua temperatur sekitar 230C, dan minggu ketiga 290C.
  3. Melepaskan pemanas (Broder) jika ayam sudah cukup kuat.

Pengaturan ventilasi udara
  1. Menutup tirai kandang secara keseluruhan pada minggu pertama.
  2. Membuka tirai penutup dinding mulai minggu kedua dengan membuka 1/3 bagian atasnya. 
  3. Membuka tirai 2/3 bagian pada minggu ketiga. 
  4. Melepas tirai pada minggu keempat. 
  5. Pembukaan tirai juga memperhatikan kondisi ayam.

Pemeliharaan kesehatan 
  1. Memberikan vitamin (atau antibiotik) seperlunya sesuai dengan kondisi ayam.
  2. Melakukan kontrol secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan ayam. 
  3. Melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit ND (New Castle Disease) dan gumboro.
          
    Pemberian Vaksin Dan Vitamin Pada Ayam Broiler
Penimbangan berat badan 
  1. Melakukan penimbangan (individual) secara rutin satu minggu sekali sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
  2. Merata-rata hasil penimbangan sehingga diperoleh data dalam satuan gram/ ekor.

Pencatatan (recording)
Melakukan pencatatan setiap hari terhadap data sebagai berikut :
1. Jumlah ayam.
2. Konsumsi pakan, meliputijumlah pakan yang diberikan dan sisa pakan.
3. Vaksinasi, pemberian vitamin dan kegiatan medikasi lainnya.
4. Penimbangan.

Pemanenan
1. Melakukan pemanenan pada umur 35-42 hari.
2. Menimbang ayam semuanya secara individual.
3. Melakukan penimbangan sisa pakan.
4. Membersihkan dan mencuci kandang dan semua peralatannya hingga bersih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel