TANDA TANDA TERNAK AKAN MELAHIRKAN
Sabtu, 14 Maret 2015
Edit
Tanda-tanda
ternak akan melahirkan pada umumnya hampir sama dari spesies ke spesies.
Tanda-tanda itu misalnya: induk hewan gelisah, ligament sacrospinosum et
tuberosum merileks, edema pada vulva, lendir sumbat serviks mencair,
kolostrum telah menjadi cair dan mudah dipencet keluar dari puting susu, pada
anjing dan kucing sering sekali terlihat membuat sarang, dan sebagainya. Namun
demikian, saat dan intensitas tanda-tanda yang disebutkan itu dari hewan ke
hewan tidak selalu sama, demikian pula saat dan intensitas tanda-tanda akan
datangnya kelahiran pada hewan muda, yang baru pertama kali akan beranak dengan
induk yang telah kerap kali beranak, banyak berbeda. Karena berbeda maka tanda
yang tampak tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan yang mantap untuk
meramalkan saat datangnya suatu kelahiran dengan tepat. Namun demikian,
tanda-tanda itu perlu dipelajari sebagai petunjuk kapan kira-kira kelahiran
akan terjadi. Bagi mereka yang mempunyai profesi menolong kelahiran, petunjuk
semacam itu sangat diperlukan. Petunjuk-petunjuk ini diperlukan guna memulai
persiapan bila pertolongan diperlukan oleh hewan betina yang akan melahirkan
(Partodihardjo, 1992).
Pada umumnya ternak mempunyai keadaan fisiologi yang
berbeda-beda. Tergantung kondisi individu. Hal tersebut sangatlah tergatung
pada asupan makanan dan kondisi hormonal. Untuk terjadi kelahiran, maka harus
didahului mekanisme hormonal. Telah diketahui bahwa sejumlah hormon berperan
penting dalam membantu persalinan (Valentina, 2010). Dari tinjauan psikis, terdapat
perubahan-perubahan yang nampak mengiri ternak yang akan melahirkan. Keadaan
psikis yang berubah-ubah tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi hormonal.
Begitu juga saat persalinan berlangsung. Terjadi perubahan otot-otot tertentu
yang berfungsi untuk menyelenggarakan persalinan. Sehingga kali ini saya ingin
membahas tentang sebab-sebab mulainya atau tanda-tanda ternak akan melahirkan.
Menurut Hariyanto dan Bagus (2011), menyatakan bahwa
induk sapi yang menghadapi saat-saat akan melahirkan memiliki kelaian tingkah
laku dan mengalami perubahan fisik. Kelainan tingkah laku dan perubahan fisik
ini mencerminkan gejala-gejala sebagai berikut :
1. Ambing membesar, keras, dan kencang.
2. Ternak nampak gelisah karena kesakitan, maka induk sebentar-
sebentar berdiri, kemudian berbaring kembali.
3. Sebentar- sebentar ternak kencing.
4. Kaki belakang sulit digerakkan dan posisi
kedua kaki tersebut agak terbuka ke luar.
5. Bibir kemaluan membesar.
6. Tubuh tampak memanjang, sedangkan perut turun
ke bawah.
7. Jika putting dipijat. Pertama-tama keluar
cairan berwarna seperti air kental, kemudian berubah menjadi susu biasa.
8. Induk ternak gelisah, edema pada vulva,
lendir yang menyumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan mudah
dipencet keluar dari puting susu.
9. Terjadi relaksasi pada bagian pelvis,
terutama ligamentum sacrospinosum dan tuberosum. Relaksasi ini menyebabkan urat
daging di atas pelvis mengendor. Jika diraba, urat daging di sebelah kiri dan
kanan pangkal ekor terasa kendor dan lunak jika dibandingkan dengan perabaannya
pada waktu kebuntingan masih berumur 6 atau 7 bulan. Bila urat daging yang
menghubungkan pangkal ekor dengan tuber ischii ini telah sedemikian kendornya,
maka dapat diramalkan bahwa kelahiran sudah tinggal 24-48 jam lagi.
10. Relaksasi urat daging pangkal ekor ini
sekali-sekali disertai dengan kenaikan pangkal ekor (agak menjadi tegak seperti
pada waktu sapi sedang birahi/estrus).
11. Vulva yang bengkak besarnya menjadi 2 sampai 4
kali daripada sebelumnya, dan jika dipegang terasa sangat lembek.
12. Perubahan lain yang sangat menonjol menjelang
kelahiran adalah lendir serviks dan pembukaan serviks. Lendir serviks pada
kebuntingan tua, 8 sampai 9 bulan berubah dari kental sekali menjadi agak cair.
13. Menjelang kelahiran, lendir yang kental
berwarna kuning jernih mencair seperti madu meleleh dan volumenya menjadi
banyak serta sifatnya lebih cair. Jika dimasukkan jari ke dalam serviks maka
teraba serviks sudah mulai terbuka.
14. Pembukaan serviks dapat diikuti dengan cara
memasukkan jari ke dalam lumennya. Jika satu jari dapat masuk maka diramalkan
bahwa kelahiran masih kurang 3 hari; jika terbuka selebar 2 jari maka kelahiran
diramalkan akan terjadi 1-2 hari kemudian, dan jika terbuka selebar 3 jari,
kelahiran dapat berlangsung beberapa jam sampai 1 hari kemudian.
Tanda-tanda
mendekati kelahiran dapat dilihat selama bulan terakhir kebuntingan seperti
rotasi posisi kebuntingan, pertumbuhan kelenjar mammae, perluasan pelvis, vulva
akan jadi lunak dan membengkak. Partus adalah
suatu proses kelahiran yang dimulai dengan pelunakan dan dilatasi awal dari
cervix bersamaan waktunya dengan dimulainya kontraksi uterus dan berakhir
ketika fetus dan membran plasentannya dikeluarkan.
Proses kelahiran diawali dengan masuknya
janin ke dalam saluran peranakan, kemudian kantong ketuban pecah. Bagian yang
muncul pertama adalah kedua ujung kaki depan diikuti
kepala yang terletak di atas kedua kaki. Pada waktu anak lahir dan
telah menyentuh tanah, secara otomatis tali
pusar langsung putus dan oleskan iodium tincture
pada bekas potongannya untuk mencegah infeksi. Induk biasanya akan langsung berdiri untuk
membersihkan lendir yang menutup tubuh anak.
Jika induk tidak mau menjilati anaknya,
bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan kain lap yang bersih dan
kering.
Sumber:
Hariyanto dan
Bagus. 2011. Buku Pintar Beternak Dan Bisnis Sapi Perah. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Partodiharjo,
Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta Pusat: Mutiara Sumber
Widya
Valentina C.
2010. Persalinan Per Vaginam Pada Bekas SC . Jakarta : Exomed Indonesia