page hit counter -->

TANDA TANDA TERNAK AKAN MELAHIRKAN

Tanda-tanda ternak akan melahirkan pada umumnya hampir sama dari spesies ke spesies. Tanda-tanda itu misalnya: induk hewan gelisah, ligament sacrospinosum et tuberosum merileks, edema pada vulva, lendir sumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan mudah dipencet keluar dari puting susu, pada anjing dan kucing sering sekali terlihat membuat sarang, dan sebagainya. Namun demikian, saat dan intensitas tanda-tanda yang disebutkan itu dari hewan ke hewan tidak selalu sama, demikian pula saat dan intensitas tanda-tanda akan datangnya kelahiran pada hewan muda, yang baru pertama kali akan beranak dengan induk yang telah kerap kali beranak, banyak berbeda. Karena berbeda maka tanda yang tampak tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan yang mantap untuk meramalkan saat datangnya suatu kelahiran dengan tepat. Namun demikian, tanda-tanda itu perlu dipelajari sebagai petunjuk kapan kira-kira kelahiran akan terjadi. Bagi mereka yang mempunyai profesi menolong kelahiran, petunjuk semacam itu sangat diperlukan. Petunjuk-petunjuk ini diperlukan guna memulai persiapan bila pertolongan diperlukan oleh hewan betina yang akan melahirkan (Partodihardjo, 1992).
Pada umumnya ternak mempunyai keadaan fisiologi yang berbeda-beda. Tergantung kondisi individu. Hal tersebut sangatlah tergatung pada asupan makanan dan kondisi hormonal. Untuk terjadi kelahiran, maka harus didahului mekanisme hormonal. Telah diketahui bahwa sejumlah hormon berperan penting dalam membantu persalinan (Valentina, 2010).  Dari tinjauan psikis, terdapat perubahan-perubahan yang nampak mengiri ternak yang akan melahirkan. Keadaan psikis yang berubah-ubah tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi hormonal. Begitu juga saat persalinan berlangsung. Terjadi perubahan otot-otot tertentu yang berfungsi untuk menyelenggarakan persalinan. Sehingga kali ini saya ingin membahas tentang sebab-sebab mulainya atau tanda-tanda ternak akan melahirkan.
TANDA TANDA TERNAK AKAN MELAHIRKAN

Menurut Hariyanto dan Bagus (2011), menyatakan bahwa induk sapi yang menghadapi saat-saat akan melahirkan memiliki kelaian tingkah laku dan mengalami perubahan fisik. Kelainan tingkah laku dan perubahan fisik ini mencerminkan gejala-gejala sebagai berikut :
1.   Ambing membesar, keras, dan kencang.
2.   Ternak nampak gelisah  karena kesakitan, maka induk sebentar- sebentar berdiri, kemudian berbaring kembali.
3.   Sebentar- sebentar ternak kencing.
4.   Kaki belakang sulit digerakkan dan posisi kedua kaki tersebut agak terbuka ke luar.
5.   Bibir kemaluan membesar.
6.   Tubuh tampak memanjang, sedangkan perut turun ke bawah.
7.   Jika putting dipijat. Pertama-tama keluar cairan berwarna seperti air kental, kemudian berubah menjadi susu biasa.
8.   Induk ternak gelisah, edema pada vulva, lendir yang menyumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan mudah dipencet keluar dari puting susu.
9.   Terjadi relaksasi pada bagian pelvis, terutama ligamentum sacrospinosum dan tuberosum. Relaksasi ini menyebabkan urat daging di atas pelvis mengendor. Jika diraba, urat daging di sebelah kiri dan kanan pangkal ekor terasa kendor dan lunak jika dibandingkan dengan perabaannya pada waktu kebuntingan masih berumur 6 atau 7 bulan. Bila urat daging yang menghubungkan pangkal ekor dengan tuber ischii ini telah sedemikian kendornya, maka dapat diramalkan bahwa kelahiran sudah tinggal 24-48 jam lagi.
10. Relaksasi urat daging pangkal ekor ini sekali-sekali disertai dengan kenaikan pangkal ekor (agak menjadi tegak seperti pada waktu sapi sedang birahi/estrus).
11. Vulva yang bengkak besarnya menjadi 2 sampai 4 kali daripada sebelumnya, dan jika dipegang terasa sangat lembek.
12. Perubahan lain yang sangat menonjol menjelang kelahiran adalah lendir serviks dan pembukaan serviks. Lendir serviks pada kebuntingan tua, 8 sampai 9 bulan berubah dari kental sekali menjadi agak cair.
13. Menjelang kelahiran, lendir yang kental berwarna kuning jernih mencair seperti madu meleleh dan volumenya menjadi banyak serta sifatnya lebih cair. Jika dimasukkan jari ke dalam serviks maka teraba serviks sudah mulai terbuka.
14. Pembukaan serviks dapat diikuti dengan cara memasukkan jari ke dalam lumennya. Jika satu jari dapat masuk maka diramalkan bahwa kelahiran masih kurang 3 hari; jika terbuka selebar 2 jari maka kelahiran diramalkan akan terjadi 1-2 hari kemudian, dan jika terbuka selebar 3 jari, kelahiran dapat berlangsung beberapa jam sampai 1 hari kemudian.

Tanda-tanda mendekati kelahiran dapat dilihat selama bulan terakhir kebuntingan seperti rotasi posisi kebuntingan, pertumbuhan kelenjar mammae, perluasan pelvis, vulva akan jadi lunak dan membengkak. Partus adalah suatu proses kelahiran yang dimulai dengan pelunakan dan dilatasi awal dari cervix bersamaan waktunya dengan dimulainya kontraksi uterus dan berakhir ketika fetus dan membran plasentannya dikeluarkan.
Proses kelahiran diawali dengan masuknya janin ke dalam saluran peranakan, kemudian kantong ketuban pecah. Bagian yang muncul pertama adalah kedua ujung kaki depan diikuti kepala yang  terletak di atas kedua kaki. Pada waktu anak lahir dan telah menyentuh tanah, secara otomatis tali pusar langsung putus dan  oleskan iodium tincture pada bekas potongannya untuk mencegah infeksi. Induk biasanya akan langsung berdiri untuk membersihkan lendir yang menutup tubuh anak. Jika induk tidak mau menjilati anaknya, bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan kain lap yang bersih dan kering.
Sumber:
Hariyanto dan Bagus. 2011. Buku Pintar Beternak Dan Bisnis Sapi Perah. Jakarta: Agromedia Pustaka
Partodiharjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta Pusat: Mutiara Sumber Widya
Valentina C. 2010. Persalinan Per Vaginam Pada Bekas SC . Jakarta : Exomed Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel