page hit counter -->

SUSU KEFIR

Biji kefir merupakan salah satu bahan pembuat susu kefir dan hasil dari susu kefir. Susu kefir diperoleh melalui proses fermentasi susu pasteurisasi. Proses fermentasinya menggunakan starter biji kefir (kefir grain/kefir granule), yaitu, butiran putih atau krem dari kumpulan bakteri dan beberapa jenis ragi. Bakteri berperan untuk menghasilkan asam laktat, sedangkan ragi dapat menghasilkan gas asam arang atau karbon dioksida dan sedikit alkohol. Kombinasi karbon dioksida dengan sedikit alkohol itulah yang menciptakan rasa alkohol dan soda sehingga memunculkan karakter mendesis jika kefir dirasakan dalam rongga mulut.
SUSU KEFIR
Komposisi dan kadar nutrisi kefir adalah : air (89,5%), lemak (1,5%), protein (3,5%), abu (0,6%), laktosa (4,5%) dan pH 4,6. Banyak sedikitnya asam laktat dan alkohol dalam kefir sangat dipengaruhi oleh kadar laktosa bahan baku, jenis mikroba starter, dan lama fermentasi. Bahan baku susu yang berkadar lemak tinggi menghasilkan kefir dengan kadar lemak tinggi pula. Cara pembuatan susu kefir yaitu :
1.      Siapkan kefir grain atau biji kefir atau kefir prima sebagai starternya.
2.      Siapkan susu segar, bila tidak ada susu segar pakailah susu bubuk full cream atau skim.
3.      Tuangkan susu kedalam toples yang berisi bibit kefir.
4.      Campurkan dan tempatkan dalam gelas kaca, hari-hati karena karborasi selama proses pemeraman menimbulkan tekanan gas pleh karena itu usahakan ada celah untuk udaha keluar.
5.      Campuran susu dan bibit kefir diinkubasi dengan cara didiamkan pada suhu kamar selama 24 - 48 jam, sampai terjadi penggumpalan sempurna.
6.      Selanjutnya, kefir disaring untuk memisahkan butiran kefir yang dapat digunakan untuk membuat kefir baru.

Manfaat dari kefir bukan hanya meredam keluhan, merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh tapi mampu melakukan penyembuhan dan recovery atas kerusakan yang terjadi, karena kefir mengandung mineral dan asam amino esensial yang berfungsi sebagai unsur pembangun, pemelihara dan memperbaiki sel yang rusak. Kandungan gizi kefir sama dengan gizi bahan susu. Kefir kaya akan Kalsium, Asam Amino, Magnesium, berbagai Vitamin B, Vitamin K, Zinc, dan Asam Folat. Selama proses fermentasi terjadi perubahan biokimia dari substrat akibat aktivitas bakteri asam laktat heterofermentasi dan kamir alkoholik. Keasaman kefir meningkat dari 0,85% menjadi 1,0% (dihitung sebagai asam laktat) dan pH menurun sampai di bawah 3,0. Juga terbentuk karbon dioksida sehingga produk mempunyai rasa karbonat. Perubahan itu membentuk cita rasa kefir yang diinginkan. Selama fermentasi terbentuk polimer yang terdiri atas unit-unit gula (galaktosa dan glukosa) dalam jumlah sama yang disebut kefiran. Kefiran berjumlah sekitar 25% dari berat kering butiran kefir dan disintesis bersama sel mikroba baru. Selama fermentasi juga terbentuk senyawa asetoin dan diasetil.

Kandungan gizi kefir hampir sama dengan gizi susu bahan kefir. Kelebihannya dibandingkan dengan susu segar adalah karena asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah kerusakan susu, dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sehingga meningkatkan keamanan produk kefir.
Bakteri asam laktat dalam kefir mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Di antaranya sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan, karena bakteri asam laktat memproduksi senyawa antimikroba, antara lain bakteriosin,
Hidrogen peroksida, dan berbagai antibiotik.
Bakteri asam laktat membentuk Koloni dan menciptakan lingkungan dalam saluran pencernaan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang masuk ke tubuh. Karena itu dapat mencegah diare yang disebabkan bakteri patogen.

Bakteri asam laktat juga dapat mencegah infeksi saluran urine, mengurangi risiko timbulnya kanker atau tumor saluran pencernaan dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol serum darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, merangsang terbentuknya sistem imun, membantu penderita lactose intolerance dalam mengkonsumsi susu, dan memperlancar buang air besar. Karena bermanfaat untuk kesehatan, kefir digolongkan dalam minuman fungsional.

Dasar ilmiah atas dugaan bahwa mengkonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam laktat dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah - sehingga menurunkan risiko penyakit jantung koroner itu - memang belum pasti. Namun beberapa penelitian mengemukakan dua teori berikut ini.
1.      Beberapa galur (strain) bakteri asam laktat mampu melakukan metabolisme kolesterol dari makanan dalam usus halus sehingga tidak diserap tubuh.
2.      Beberapa galur bakteri asam laktat mampu melakukan dekonyugasi garam bile dalam usus halus untuk mencegah Absorpsi kembali oleh tubuh sehingga merangsang hati untuk mensintesis lebih banyak garam bile dari kolesterol serum. Kedua hal itu menurunkan kadar kolesterol serum.
Selain itu beberapa penelitian juga membuktikan, mengkonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam laktat dapat menurunkan risiko timbulnya kanker atau tumor dalam saluran pencernaan. Sebab, bakteri asam laktat yang hidup dalam produk fermentasi susu menekan pertumbuhan bakteri lain di dalam saluran pencernaan.

Bakteri yang tidak diinginkan itu dalam saluran pencernaan memproduksi beberapa enzim tertentu, misalnya betaglukuronidase dan azoreduktase yang dapat mengubah senyawa prokarsinogen dalam makanan menjadi karsinogen (misalnya nitrit menjadi nitrosamin), yaitu senyawa penyebab kanker. "Bakteri Asam Laktat dalam Kefir bisa menjadi sumber probiotik, sebagai probiotik dia bermanfaat menekan populasi Bakteri Patogen di dalam saluran pencernaan". Beberapa bakteri baik yang terkandung di dalam Biji Kefir, antara lain adalah: Lactobacillus Acidophillus, Lb. Kefiri, Lb. Kefirgranum, Lb. Parakefir, Lb. Delbrueckii-subsp. Bulgaricus, Lb. Fructivorans, Lb. Kefiranofaciens, dan Lactococci. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bakteri yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Kefir tidak sama dengan yoghurt atau susu yang diasamkan, baik dari proses pembuatannya, bahan, warna, rasa, serta kandungan. Sebab Kefir mengandung lebih banyak bakteri yang menguntungkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel