page hit counter -->

ENCENG GONDOK UNTUK PAKAN TERNAK

Eceng gondok (Eichchornia crassipes) adalah tumbuhan air yang sering dianggap gulma oleh masyarakat. Tumbuhan ini sering merusak lingkungan danau dan sungai, dapat menyumbat saluran irigasi, mempercepat hilangnya air, mencemari areal penangkapan ikan. Eceng gondok tumbuh dengan cepat sehingga perlu dilakukan upaya untuk menanganinya agar tidak mengganggu dan merusak lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Namun pemanfaatan eceng gondok sebagai pakan mempunyai beberapa kelemahan,  antara lain : kadar airnya tinggi, teksturnya halus, banyak mengandung  hemiselulosa dan  proteinnya sulit dicerna.  Oleh karena itu  perlu dilakukan pengolahan terlebih dulu baik pengolahan fisik, kimia, biologi maupun kombinasinya.  Salah satu cara pengolahan secara biologi adalah fermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemeraman untuk fermentasi eceng gondok dengan A. niger terbaik  adalah 6 minggu, dengan kadar PK 18,84% dan kadar SK 15,73%.

KANDUNGAN NUTRISI ENCENG GONDOK
Hasil analisis kimia Laboratorium Gizi Dasar, Fakultas Peternakan Universitas Andalas didapatkan komposisi tepung eceng gondok dalam bentuk bahan kering adalah: protein kasar 6,31%, lemak kasar 2,83%, serat kasar 26,61%, Ca dan P masing-masing 0,47 dan 0,66%, abu 16,12% serta BETN 48,14%. Dada (2002) juga menambahkan bahwa pakan dengan tambahan eceng gondok yang dikeringkan tanpa melalui proses fermentasi memiliki kadar serat kasar yang tinggi yakni antara 22-31%. Serta Kandungan Nutrisi enceng gongok yang dikutip dari Marlina dan Askar (2001) adalah :
kandungan nutrisi enceng gondok
MACAM-MACAM PERLAKUAN PADA ENCENG GONDOK
1.   Enceng gondok dibuat silase
2.   Enceng gondok difermentasi
3.   Enceng gondok dibuat tepung
PENGGUNAAN PAKAN ENCENG GONDOK PADA TERNAK NON RUMINANSIA
1.   Penelitian yang dilakukan di Laboratorium  Ilmu Makanan  Ternak UNDIP
Penggunaan daun eceng gondok yang difermentasi (DEGF) dalam ransum  ayam broiler dapat digunakan sampai level 5% dan tidak berpengaruh negatif  pada ternak unggas.  Susunan ransum ayam broiler dengan menggunakan daun eceng gondok fermentasi adalah sebagai berikut:
Ransum ayam broeler dengan enceng gondok
Tabel  berikut adalah hasil perbandingan ransum kontrol dan ransum dengan daun eceng gondok fermentasi :
perbandingan ransum kontrol dan ransum dengan daun eceng gondok fermentasi
2.   Penelitian yang dilakukan oleh suharsono
Pemberian eceng gondok maupun konsentrat protein daun (KDP) eceng gondok terhadap ayam petelur tidak merugikan baik terhadap produksi maupun kualitas telurnya, masing-masing sebesar 10% eceng gondok dan 16% konsentrat protein daun KPD eceng gondok. Namun pemberian yang lebih tinggi kurang baik terhadap kualitas telur.
Pemberian terhadap eceng gondok pada ayam broiler pertumbuhannya berpengaruh kurang menguntungkan walaupun cuma 2,5% mungkin karena ayam pedaging sensitif terhadap serat kasar.
Pemberian eceng gondok sampai 15% pada pakan babi tidak menurunkan pertumbuhan babi, bahkan pada penelitian lain konsentrat protein daun KPD dapat diberikan sampai 25%. Pada itik eceng gondok dapat diberikan sampai dengan 30% karena itik mempunyai kemampuan mengkonsumsi serat yang baik.

PENGGUNAAN PAKAN ENCENG GONDOK PADA TERNAK RUMINANSIA

Sumber video: Agus Salim 2012 (Youtube.com)

Sumber:
Dada, S. 2002. The Utilization Of Water Hyacinth ( Eichornia Crassipes) . In W. A. Goats, Vol 4 (Pp. 147-149). West African: Afr.J.Biomed.
Laboratorium  Ilmu Makanan  Ternak. 2005.  Pemanfaatan Daun Eceng Gondok Sebagai Bahan Pakan Unggas. Jurusan Nutrisi Dan Makanan Ternak.  Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro Semarang.
Marlina, N. Dan Askar, S. 2001. Nilai Gizi Eceng Gondok Dan Pemanfaatan Sebagai Pakan Ternak Non Ruminansia. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Suharsono. 1979. Pemenfaatan Eceng Gondok Sebagai Makanan Ternak Non Ruminansia. Prosiding Seminar Penelitian Dan Penunjang Pengembangan Peternakan 11, Lpp. Bogor. P. 3-8.
Wahyono F, N. M. 2005. Kandungan Asam Amino Dan Kecernaan Nutrien Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus Niger Serta Penggunaanya Dalam Ransum Itik Tegal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel