page hit counter -->

JENIS JENIS KELINCI

Kelinci merupakan hewan yang mempunyai potensi sebagai penghasil dagingyang baik. Hewan ini merupakan herbivore non ruminansia yang mempunyai sistemlambung sederhana (tunggal) dengan perkembangan sekum seperti alat pencernaanruminansia, sehingga hewan ini disebut ruminansia semu (pseudoruminant). Kelinci memiliki potensi cukup baik untuk dikembangkan sebagai penghasil daging, kulit atau bulu, hewan percobaan dan hewan untuk dipelihara. Kelinci dapat menggunakan protein hijauan secara efisien, reproduksi tinggi, efisiensi pakan tinggi, hanya membutuhkanmakanan dalam jumlah sedikit dan kualitas daging cukup tinggi (Farrel dan Raharjo,1984 dalam Mansyur Faiz, 2009). Keunggulan kelinci dari berbagai aspek menyebakan kelinci layak untuk dikembangkan menjadi sebuah agribisnis yang berdayasaing tinggi guna memberikan sumbangan protein dalam bentuk daging atau produk olahan seperti abon, bakso, dendeng, nugget dan lain-lain. Daging kelinci memiliki warna putih seperti daging ayam,serat-sertanya bagus, aromanya sedap, bergizi tinggi dan enak (Kusnadi, Bintoro,dan A.N. Al Baarri, 2012). Kandungan Kolesterol yang rendah dibandingkan dengan daging lain memberikan keunggulan tersendiri bagi daging kelinci, sehingga pangan asal dagingkelinci dapat dikatagorikna sebagai pangan yang sehat dan aman.Laporan akhir praktikum ini menyajikan bagaiman sistem agribisnis peternakan kelinci, mulai dari hulu (budidaya kelinci), processing sampai pemasaan produk olahandaging kelinci. Berikut ini adalah jenis-jenis kelinci:

1.   New Zealand White
Kelinci New Zealand White yang berasal dari USA termasuk dalam spesies Orictolagus Cuniculus dari genus Orictolagus. El-Raffa (2004) menyatakan bahwa kelinci memilik potensi sebagai penghasil daging dan dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki kemampuan efisiensi produksi dan reproduksi yang patut dipertimbangkan.
Pada awalnya kelinci jenis ini dikembangkan untuk diambil dagingnya sebagai sumber protein, ini karena bobot kelinci ini yang bisa mencapai 5,44 kg. Namun yang berkembang hingga sekarang, jenis ini juga akhirnya dimasukan sebagai hewan peliharaan. Jenis New Zealand White sendiri dikembangkan pada tahun 1917. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia. Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah mempunyai dada penuh, badannya medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus. Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru. Bobot maksimal rata - rata adalah 5,44 kg ( New Zealand White, Black, Blue ). Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-rata 3,62 kg. Lama hidup dapat mencapai 10 tahun bila dirawat dengan baik.

2.   American chincilia
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5 - 3 kg), besar (bobot dewasa 4.5 - 5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant.

3.   Netherland Dwarf
Sesuai dengan namanya, awalnya kelinci ini memang dikembangkan di Belanda yaitu pada awal th.1900-an. Merupakan persilangan dari jenis kelinci Polish warna putih dengan kelinci2 liar yang ada di Belanda saat itu. Tujuan dari persilangan ini adalah untuk menghasilkan kelinci 2 mungil yang kaya akan warna. Kelinci Netherland Dwarf  pertama kali diberikan standar pertunjukan yaitu pada tahun 1940 di Belanda. Selanjutnya pada akhir tahun 1940-an kelinci ini mulai diperkenalkan di Inggris dan masuk ke Amerika pada akhir tahun 1960-an. Saat ini Netherland Dwarf menjadi salah satu jenis kelinci yang paling disenangi sebagai hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia tentunya.
Ciri-ciri Kelinci Netherland Dwarf  memiliki tubuh kecil yang kompak, leher pendek dan kompak, mempunyai kepala yang lebar dgn profil melengkung, telinganya kecil dan membulat diujungnya dengan panjang sekitar 5 cm, bulu pendek dan lembut. Warna yang diakui untuk jenis kelinci ada banyak, yaitu antara lainagouti, chinchilla, bajing, hitam, biru, coklat, putih, tan, fox, marten sable, dll.
Berat tubuh yang diakui untuk jenis ini adalah antara 800 gr - 1,2 kg setelah dewasa. Meskipun tubuhnya kecil, kelinci Netherland Dwarf tidak cocok bagi anak kecil. Ini karena rata - rata temperamen kelinci ini lumayan buruk. Bersifat penakut dan mudah tegang, sehinggasering menyebabkan kelinci ini menjadi sangat agresif bila dipegang. Jenis kelinci ini memangmemiliki sifat agresif dan sedikit nakal. Larinya kencang dan sulit sitangkap. Sehingga si pemiliknya bisa kewalahan jika kelinci ini sedang bermain di lapang. Kelinci ini memilikikeahlian bisa meompat setinggi 1 meter. Umur hidup kelinci Netherland Dwarf antara 7 – 10 tahun.

4.   Kelinci Satin
Satin adalah jenis kelinci yang berasal dari Amerika Serikat, ditemukan pada tahun 1930-an. Dan Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal dari pengembangan kelinci Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter Kwik mengirim kelincinya ke Havard University dimana pakar genetika menetapkan adanya mutasi baru merupakan gen resesif dengan bulu yang bersinar dan tekstur bulu pendek. Bobot satin jantan antara 3,8 – 4,3 kg, sedangkan satin betina lebih besar rata-rata 4,2 – 5 kg. Kelinci Satin relatif jinak dan penurut, terutuma betina. Kulit bulunya tebal, sedang bulunya sendiri agak lebat lurus. Hal ini dimanfaatkan sebagai jaket penghangat. Warna Kelinci Satin adalah hitam, biru,california,chinchilla, coklat, perak merah, putih bewarna merah, siam dan otter. Warna berkilau indah, menyebabkan baris rambutnya lebih tipis. Jarak bulu-bulunya adat berdekatan dengan bulu yang lembut dibagian perut. Rata-rata induk melahirkan stabil antara 7 - 10 ekor. Tidak baik mengawinkan rek dengan satin , pengalaman membuktkan  keturunannya akan rentan fisik.

5.   Kelinci Lyon
Kelinci lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung lucu. Karena kepalanya seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan selanjutnya dinamakan kelinci singa (lion).
Kelinci Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan, kekuningan, dsb.
Ukuran tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang. Karena kelinci ini masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.

6.   Kelinci Havana
Kelinci Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya Kelinci Satin berasal dari kelinci Havana ini. Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci Havana mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke benua dan negara lainnya, termasuk Indonesia.
Ciri-ciri Kelinci Havana memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot. Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat. Awalnya memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat, hitam, dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya. Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm. Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.

7.   Kelinci Angora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelici peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris, kemudian dibawa ke Perancis  tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Perancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool.
Di Indonesia kelinci jenis Angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German angora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese angora, Swiss anggora, Finnish anggora. Warna bulunya bervariasi putih, cokelat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasidari warna-warna tersebut. Kelinci angora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya.  Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki tempramen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisir binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0–4,0 kg baik jantan mau pun  betina, dan berumur  5–7 tahun tergantung jenis dari angora nya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6  ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2,5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6–8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal (Djoko, 2012).

8.   Kelinci Polish
Polish berasal Belanda , tergolong kelinci paling tua karena ditemukan pada tahun 1884. Berat badannya lebih besar dari Netherland Dwarf yakni 1,3 kg. Produktivitasnya melahirkan 4 ekor anak. Umrnya bias bertahan antara 5 -7 tahun dan bisa lebih panjang. Ciri khas kelinci ini bulunya halus dengan berbagai warna, mata tajam, dan telinga pendek bulat meruncing (Ahmad, 2010).

9.   Tan
Kelinci ini berasal dari Amerika Serikat. Bulu kelinci ini mengkilap, punggung hitam atau abu-abu, sedangkan di bagian bawah perut samapi dagunya berwarna cokelat kemerah-merahan tajam. Tan berat badannya antara 1,8–2,6 kg. Produktivitasnya antara 6–8 ekor. Beberapa orang menggunakan sebagai hewan hias karena kelinci ini unik dan jinak. Tan dapat dimanfaatkan bulunya karena mengkilap.
Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat kemerah-merahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan, dan telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat sesuai untuk peliharaan dan digemari.
Kelinci Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangkbiakkan lahirlah kelinci dengan perpaduan hitam dan cokelat tua, biru, dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik (Djoko, 2012).

10. Kelinci Flemish Giant.
Flemish giant di Indonesia dikenal dengan nama vlaamse reus. Kelinci jenis ini mempunyai ciri yang menonjol dibandingkan dengan jenis-jenis kelinci lainnya. Flemish Giant memiliki badan yang besar yang berat badannya berkisar antar 6 sampai 10 kilogram, bahkan lebih dari 10 kilogram, berkuping lebih besar dan memiliki variasi warna rambut yang bagus. Untuk membedakan kelinci Flemish giant dengan kelinci lain selain dari besar tubuh, variasi warna rambut dari kelinci bisa membedakan dengan jenis kelinci lain. Variasi warna rambut pada Flesmish Giant yaitu steel gray (abu-abu besi), Sandy (seperti pasir), Light gray (abu-abu mudah), biru, Fawn (cokelat kuning muda) serta hitam dan putih (Karmidi M, 2007 : 24). Flemish Giant selain mempunyai ciri-ciri di atas kelinci ini juga mempunyai ciri yaitu dewasa kelaminnya lambat berkisaran antara umur 10 sampai dengan 12 bulan baru dapat dikawinkan.

11. Kelinci Rex
      Pada tahun 1924 Kelinci ini diperkenalkan ke publik di Pameran Internasional Paris. Dan pada tahun tersebut kelinci rex untuk pertama kalinya diimpor ke Amerika. Sejak pameran tersebut tahun 1925  mulai berkembang biak di beberapa bagian Eropa.  Dalam perkembangnya kelinci ini banyak dimanfaatkan oleh para peternak, diantaranya dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (kelinci hias). Bulunya yang terkenal akan ketebalannya maka kelinci ini banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan jaket atau aksesoris pakaian. 
Kelinci rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon rex, ermine rex, blue  rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia sendiri memberi nama, misalnya triclor rex (tiga warna), dsb. Kelinci rex yang paling terkenal adalah white rex, yang memiliki bulu putih mulus dan tebal. Ciri-Ciri Umum Kelinci Rex adalah :
a.   Memiliki bulu antara 1,3 sampai 2,2 cm yang bertekstur padat halus dan lembut seperti beludru, sehingga nampak indah.
b.   Bobot tubuh dapat mencapai 5 kg jantan, sedangkan betina dapat mencapai lebih dari 5 kg. 
c.   Memiliki bentuk kepala yang lebih luas dibandingkan jenis kelinci lainnya, telinga tegak dan proporsional. 

12. Kelinci English Spot
Kelinci English Spot adalah kelinci yang berasal dari Inggris  dan mulai diternakkan pada pertengahan abad ke 19. Saat itu kelinci ini sangat populer di Inggris dan banyak dicari untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah. Kelinci ini pun pada tahun 1910 diimpor ke Amerika Utara dan telah menyebar ke seluruh dunia.
Kelinci ini diduga dikembangbiakkan melalui persilangan flemish giant, anggora, english lop, patagonian, dutch silver, dan himalaya yang menghasilkan spesies yang nampak seperti kupu-kupu inggris yang ditandai oleh adanya bintik-bintik pada bagian tubuh, dan adanya garis warna pada mata, telinga, dan punggung dan memiliki bobot rata-rata antara 10-14 kg. Adanya bercak bintik-bintik pada tubuh merupakan ciri khas dari kelinci english spot. 
Pada perkembangannya kelinci ini termasuk kelinci berukuran medium yang sangat aktif. Kelinci ini makan sangat sedikit dibandingkan dengan kebanyakan kelinci yang berukuran sama. Tipe kelinci ini sangat senang berlari dan melompat. Terlihat dari hasil adaptasi bentuk tubuh yang ramping dengan kaki panjang. Ciri-Ciri Umum Kelinci English Spot adalah :
a.  Warna dasarnya adalah putih bersih dan berbintik-bintik. variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Memiliki garis hitam, coklat atau abu-abu pada punggungnya. dan juga tampak pada di sekitar mata, hidung dan telinga.
b.  Tubuh panjang, ramping dengan punggung melengkung. 
c.  Bobot baik jantan maupun betina rata-rata  2,5 sampai 4, 5 Kg.

13. Kelinci Dutch      
Kelinci Dutch merupakan kelinci yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan sebutan kelinci Belanda. Kelinci dutch pertama kalinya dibawa ke Inggris pada tahun 1864 untuk dibudidayakan dan mulai menyebar dan berkembang biak di seluruh dunia. Sejarah mencatat bahwa kelinci dutch yang dulu dikenal dengan sebutan The Brabancon Petit  ditemukan lukisan dari abad ke 15 yang menunjukkan bahwa kelinci ini merupakan kelinci lokal paling tertua yang ada di Belanda. Oleh sebab itu kelinci dutch dijadikan sebagai salah satu simbol atau tanda kekhasan dari Belanda. Dulu kelinci ini selain dijadikan sebagai kelinci peliharaan juga dijadikan sebagai penghasil daging. Sejarah mencatat bahwa di belgia tepatnya di Ostend kelinci ini banyak dibudidayakan untuk diambil dagingnya dan dipasok ke pasar-pasar daging yang ada di Ostend. Ciri-Ciri Umum Kelinci Dutch adalah :
a.  Berbulu pendek dan kaya akan warna antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. 
b.  Telinga berdiri tegak dan kaki belakang tampak kuat dan lebih panjang daripada kaki depan.
c.  Kelinci terlihat berukuran mini atau kerdil. kelinci baik jantan maupun betina dewasa antara 1 - 2,5 kg.

14. Kelinci Lop
Kelinci lopmerupakan kelinci yang keturunannya berasal dari salah satu dari kelinci, yaitu Amerika fuzzy lop, cashmere lop, mini lop (dwarf lop), English lop, French Lop, German Lop, Holland Lop, Mini Singa Lop, dan Plush Lop. Ciri-ciri umum jenis kelinci lop adalah :
a.   Telinga yang menggantung ke bawah. 
b.   Memiliki badan yang kompak dan padat. 
c.   Panjang tubuh dapat mencapai 12 - 23 cm.
d.   Variasi warnanya putih dan abu-abu.
e.   Memiliki warna mata merah atau Coklat.
Saat ini kelinci lop telah terdapat berbagai macam jenis yang seperti sudah saya sebutkan di atas. Hal ini terjadi karena berbagai persilangan yang dilakukan oleh para breeder. Di sini akan dijelaskan jenis-jenis kelinci lop yang sudah terkenal saja. 
a.   English Lop
Kelinci ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari semua jenis ras kelinci lop yang ada. Mengapa saya sebut demikian ? Karena di dalam salah satu naskah kuno hierogliph mesir ditemukan gambar dari kelinci lop ini. English lop sebenarnya merupakan kelinci lokal dari daratan afrika, yaitu tepatnya dari Aljazair. Nama english lop sendiri diberikan oleh orang inggris setelah mereka mengembangkan jenis ini dan mengikutsertakannya dalam kontes. Ciri dari kelinci English Lop adalah telinganya yang sangat panjang ( rekor dunia yang tercatat adalah 31,125 inci ) dan tipis. Berat dari kelinci English Lop adalah 4-4,5 kg atau lebih.  
b.   French Lop
Jenis ini pertama kali dikenal di Perancis sekitar tahun 1850-an. Dipercayai merupakan hasil persilangan dari english lop dengan giant normande. Cirinya adalah mempunyai bentuk badan yang kuat, kepala bagian atas agak kotak dan menunduk, dan telinga yang tebal. Umur hidupnya antara 5-7 tahun. Berat dari jenis kelinci French Lop adalah 4,5-6 kg.
c.   Holland Lop
Sejarah kelinci ini berawal di Belanda pada tahun 1951 dari seorang peternak bernama Adrian de Cock. Merupan persilangan dari english lop, french lop, dan nederland dwarf. Pada tahun 1964 Holland Lop mendapat pengakuan dari badan standarisasi di Belanda. Selanjutnya Holland Lop  disempurnakan lagi pada tahun  1970, yaitu untuk bobot badannya. Ciri Holland Lop adalah mempunyai kepala yang bulat,  bermuka pesek, badan yang lebar, dada penuh, dan telinga pendek yang menggantung. Sekilas kelinci Holland Lop akan terlihat seperti anjing buldog dan sangat lucu sekali. Berat standarnya adalah 1,5 kg. 
d.   Mini Lop
Dikenal juga dengan nama german lop. Sejarah dari kelinci Mini Lop masih  menjadi perdebatan. Namun yang lebih dapat dipercaya mungkin adalah kelinci Mini Lop merupakan persilangan dari french lop, holland lop, dan chinchillia.  Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri kelinci Mini Lop  adalah muka lebar dan montok, telinga lebar, badan kompak. Umur hidupnya bisa mencapai 12 tahun. Berat standarnya adalah 2,7 kg.
e.   American Fuzzy Lop
Merupakan persilangan dari holland lop dengan french anggora. Dikembangkan di Amerika dan pertama kali diperkenalkan dalam konvensi ARBA pada tahun 1985. Mendapat pengakuan dari ARBA sebagai ras baru pada tahun 1988. Ciri kelinci American Fuzzy Lop  adalah muka yang pesek dan lebar, bulu woll yang lebat di tubuhnya, dan telinga pendek yang menggantung. Berat standarnya adalah 1,5 kg.

DAFTAR PUSTAKA
Faiz Manshur. 2009. Kelinci (Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat, Dan Terpadu). Bandung. Nuansa Cendikia
Sarwono, B. 1985. Beternak Klinci Unggul. .Jakarta: Pt Penebar Swadaya.
Sarwono, B. 2007. Kelinci Potong Dan Hias. Jakarta Selatan: Pt Agromedia Pustaka.
Satya, G. 2007. Betrenak Kelinci. Jakarta. Pt. Sinergi Pustaka Indonesia.
Soemarno, Djoko. 2012. Untung Besar Budidaya Dan Bisnis Kelinci. Araska : Yogyakarta.
Susilo, Hermanus. 2008. Http://Littlebunnie.Indonetwork.Or.Id/Profil/Little-Bunnie-Rabbit-Breeder.Htm. Little Bunnie Rabbit Breeder. Di Akses 10 Maret 2008.
Yunus, Ahmad. 2010. Sukses Beternak Kelinci Potong Keuntungan Besar Dengan Modal Kecil. Pustaka Baru Press : Yogyakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel