page hit counter -->

LAPORAN KIMIA PENENTUAN KESADAHAN SEMENTARA

Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membuat busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air berkesadahan tinggi, akan terbentuk busa. Kesadahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu kesadahan umum dan kesadahan karbonat. Selain itu, dikenal tipe kesadahan lain yaitu kesadahan total yang merupkan penjumlahan dari kesadahan umum dan kesadahan karbonat. Kesadahan sementara air disebabkan oleh Kalsium dan Magnesium dari karbonat dan bikarbonat.Penentuan kesadahan sementara dengan cara titrasi langsung dengan standar H2SO4 dengan menggunakan methil orange.
Air sadah juga menguntungkan proses pencucian menggunakansabun. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula-mula sabun harus berealsi terlebih  dahulu dengan setiap ion Ca2+ dan Mg2+ yang terdapat dalam air sabun dapat berfungsi menemukan tegangan permukaan. Hal ini bukan saja akan banyak memboroskan penggunaan sabun, tetapi gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap tipis pada alat-alat yang dicuci sehingga menggangu proses pembersihan dan pembebasan oleh air.
Air sadah dalam pertanian perlu dihindari karena dalam irigasi diperlukan air yang berkualitas baik agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, selain itu dalam pembuatan pupuk terutama pupuk buatan yang memerlukan air perlu diolah dulu agar menjadi air yang berkualiatas baik, agar unsure yang dikandung dalam pupk tidak tercampur oleh garam Ca dan Mg sehingga tanaman dapat bertumbuh dengan subur.
1.      Tujuan Praktikum
Praktikum penentuan kesadahan sementara ini bertujuan untuk menentukan kesadahan sementara dengan menggunakan H2SO4.
2.      Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum kimia dasar acara ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 November 2011 pukul 13.0014.40 WIB bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
A.    Tinjauan Pustaka
Air sadah adalah air tawar yang mengandung garam-garam kalsium dan magnesium. Air sadah banyak terdapat pada daerah pegunungan kapur. Air sadah termasuk salah satu syarat kualitas air dalam penentuan tingkat pencemaran air. Air sadah memiliki beberapa sifat. Dalam kehidupan sehari-hari air sadah menyebabkan sabun sukar berbusa dan menimbulkan kerak pada tangki pendidih maupun sistem perpipaan (Pudjaatmaka, 1996).
Kesadahan adalah proses pengendapan memungkinkan kalsium bereaksi dengan magnesium dalam laut. Akibat reaksi itu kalsium mengalami pengendapan di laut dibandingkan magnesium. Kalsium merupakan unsur kunci dalam banyak proses geokimia. Ion kalsium bersama-sama ion magnesium dan terkadang ion ferro juga berperan dalam kesadahan air. Sebagai akibat umum yang ditimbulkan dari kesadahan adalah terbentuknya endapan berupa lendir oleh air sabun air sadah. Kesadahan sementara adalah kesadahan yang disebabkan adanya ion-ion kalsium dan bikarbonat dalam air dan dapat dihilangkan dengan mendidihkan air, sehingga membentuk reaksi kebalikan. (Rizald, 1998).
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air kesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan dapat dibagi dalam 2 tipe, yaitu kesadahan umum dan kesadahan karbonat selain 2 tipe tersebut dikenal tipe kesadahan lain yaitu kesadahan total yang merupakan penjumlahan dari kesadahan umum dan kesadahan karbonat (Anonim, 2006).
Kesadahan pada prinsipnya adalah terkontaminasinya air dengan unsur kation seperti Na, Mg, Ca dan sebagainya. Di alam kesadahan yang paling banyak dijumpai adalah air laut atau air asin. Tetapi pada air permukaan tawar umumnya karena Ca dan Mg dalam kadar tinggi yaitu lebih dari 200 ppm CaCO kesadahan air yang mengalir pada daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi (Prautami, 1998).
Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi air sadah. Hal itu menunjukkan bahwa air yang tercemar tidak selalau merupakan air merupakan air murni, tapi merupakan air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga air tesebut dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu (Kristanto, 2002).
Air sadah juga tidak menguntungkan pada proses pencucian yang menggunakan sabun. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula-mula sabun harus bereaksi lebih dulu dengan setiap ion Ca2+ dan Mg2+ yang terdapat di dalam air sebelum sabun dapat berfungsi menemukan tegangan permukaan. Hal ini bukan saja akan banyak memboroskan penggunaan sabun, tetapi gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai lapisan tipis pada alat-alat yang dicuci sehingga mengganggu proses pembersihan dan pembilasan oleh air (Achmad, 2004).
C. Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.      Alat
a.       Erlenmeyer
b.      Gelas ukur
c.       Labu takar
d.      Pengaduk
e.       Kertas saring
f.       Pengangas air
g.      Neraca analitik
h.      Eksikator
i.        Cawan platina
2.      Bahan
a.       Aquadest
b.      Sodium karbonatanhidrat
c.       Standar H2SO4 0,02 N dan 0,1 N
d.      Standar NaOH 0,1 N
e.       Standar Na2CO3 0,1 N
f.       Indikator MO dan PP
3.      Cara Kerja
a.       Pembuatan standar Na2CO3 0,1 N
Memanaskan Sodium karbonatanhidrat dalam cawan platina di atas nyala api merah. Kemudian mendinginkan dan menimbang 5,3 g dan melarutkan di dalam 1 lt aquadest.
b.      Indikator methil oranye dan penolpthalien 0,1 %
( 0,1 g indikator dilarutkan dalam 100 ml ethanol 78 % )
Penentuan Kesadahan Sementara
1.      Mengambil 100 ml sampel dengan pipet dan masukkan ke dalam erlenmeyer
2.      Menambahkan 2-3 tetes indikator methyl orange, kemudian titrasi dengan asam sulfat standard 0,02 N sampai warna merah timbul. 1 ml H2SO4 0,01 N = 0,002 gr CaCO3
3.      Perhitungan :
Kesadahan
1 bagian CaC03      =   Ml Titrasi x 0,001 x 1.000.000
Vol. Sampel                Vol. Sampel

D.  Hasil Pengamatan
1.   Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Kesadahan sementara
Volume sampel (S)
Volume titrasi (T)
Kesadahan (ppm)
100
8,8
176
Keterangan :
Warna awal = putih jernih
Saat ditetesi MO = orange
Saat ditritasi = merah
2. Analisis Hasil Pengamatan
Perhitungan :
Kesadahan sementara
Kesadahan 1 bag. CaCO3 /1000.000 air
=  T x 0,002 x 106
100
= 8,8 x 0,002 x 1000000
            100
= 176 ppm
E.  Pembahasan
Kesadahan air berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu kesadahan tetap dan kesadahan sementara. Kesadahan tetap disebabkan oleh garam kalsium sulfat dan klorida. Dalam penentuan kesadahan ini dilakukan dengan cara titrasi.
Pada pengukuran kesadahan sementara menggunakan larutan H2SO4 sebagai larutan titrasi. Hal ini disebabkan oleh ion SO42- yang bersifat lebih kuat daripada ion HCO3- atau CO32-. Kalsium dan magnesium termasuk ke dalam logam alkali tanah. Tingkat kelarutan Ksp logam alkali tanah dengan ion CO3- lebih kecil dari Ksp dengan ion SO42-.
Saat dititrasi terjadi perubahan warna larutan air sadah yang ditambah MO yaitu warna  yang semula putih, pada saat proses berubah warna menjadi orange dan diperoleh warna akhir titrasi yaitu merah muda.
F . Kesimpulan
Hasil praktikum acara VII ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1.      Kesadahan air berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu kesadahan tetap dan kesadahan sementara
2.      Kesadahan sementara mengandung garam-garam CaCO3, Ca(HCO3)2
3.      Saat dititrasi warna awal putih jernih lalu saat ditetesi MO berwarna MO dan saat titrasi merah muda.
 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel