page hit counter -->

LAPORAN KIMIA IDENTIFIKASI ANION DAN KATION

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Sedangkan yang dimaksud dengan ion adalah atom atau gugus (kumpulan) atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan yang bermuatan negative disebut anion. Ion dapat terbentuk pada reaksi kimia ketika elektron berubah menjadi ion positif, sedang atom yang menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
   Anion adalah ion bermuatan negatif, misalnya ion yang tertarik ke anoda (elektroda positif) dalam elektrolisis. Tabung hampa elektronik, anoda menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum, elektron dipancarkan anoda dan mengalir ke katoda. Kation adalah ion yang bermuatan positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama elektolisis. Dalam alat elektronik vakum, elektron dipancarkan oleh katoda atau mengalir ke anoda.
Pemisahan anion dan kation dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan yaitu dengan prinsip analisa kualitatif. Analisa tersebut kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Pemisahan dan pengkajian lebih lanjut dilakukan dalam tiap golongan.
Ada tidaknya kation dan anion dalam suatu larutan, maka kita dapat menggunakan suatu analisa, yaitu analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif mengacu pada seperangkat prosedur laboratorium yang dapat digunakan untuk memindahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisa ini dikatakan kuantitatif karena adanya penentuan jenis ion yang ada dalam campuran. Analisa tak harus selalu menyatakan senyawa yang menghasilkan ion atau banyak ion (kuantitatif). Dibandingkan dengan seperangkat prosedur laboratorium lainnya, analisa kuantitatif menggambarkan keseluruhan konsep pertimbangan.
Dua kation yang larut membentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif, yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari konsentrasi anion yang diperlukan, yang seringkali dapat dikendalikan dengan memanfaatkan pengaruh ion sekutu. Tetapan keseluruhan untuk menambah sederet ligan disebut tetapan kestabilan.
1.         Tujuan Praktikum
Praktikum acara Identifikasi Kation dan Anion ini bertujuan untuk:
a.       Mengetahui larutan untuk identifikasi ion Al3+ dan SO42-.
b.      Mengetahui perbedaan dari larutan pekat dan larutan encer untuk identifikasi  ion Al3+ dan SO42-.
2.      Waktu dan Tempat
Praktikum kimia dasar acara ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 November 2011 pukul 10.00 – 12.30 WIB bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  1. Tinjauan Pustaka
Ikatan ion terbentuk oleh pemindahan satu atom yang memberikan satu atau lebih dari elektron terluar ke atom lain yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) atom yang mendapatkan elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan terjadi tarikan antara ion yang berlawanan
(Petrucci, 1990).
Ion adalah atom atau gugus (kumpulan) atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan yang bermuatan negative disebut anion. Ion dapat terbentuk pada reaksi kimia ketika elektron berubah menjadi ion positif, sedang atom yang menerima elektron berubah menjadi ion negatif (Syariffudin,1997).
Anion adalah ion bermuatan negatif, misalnya ion yang tertarik ke anoda (elektroda positif) dalam elektrolisis. Dalam tabung hampa elektronik, anoda menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum, elektron dipancarkan anoda dan mengalir ke katoda. Kation adalah ion yang bermuatan positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama elektolisis. Dalam alat elektronik vakum, elektron dipancarkan oleh katoda atau mengalir ke anoda (Anonim, 2007).
Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik menarik antara ion  positif dan ion negatif. Atom yang mempunyai energi ionisasi rendah memberikan ikatan ion dengan atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi atau antara atom-atom yang mempunyai kelektronegatifan yang tinggi. Jika struktur ion stabil dan muatan ion kecil mengakibatkan atom dengan mudah membentuk suatu ion (Brady, 1990).
Pemurnian endapan melalui pencucian, kadang-kadang digunakan larutan pencuci yang banyak mengandung ion senama, bukan sekedar air murni. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelarutan dari endapan tersebut. Teknnik lain yang dapat lebih dipahami melalui prinsip-prinsip kesetimbangan dengan 2 atau lebih ion dalam larutan, yang masing-masing dapat diendapkan oleh pereaksi yang sama, dan dipisahkan oleh reaksi tersebut. Jelasnya salah satu ion mengendap, sedangkan ion yang lain tetap dalam larutan. Syarat utama untuk keberhasilan pengendapan reaksi adalah adanya perbedaan nyata dalam kelarutan senyawa - senyawa yang dipisahkan (Petrucci, 1996).
Anion terbentuk jika anion memperoleh satu atau lebih elektron. Ion yang terbentuk mempunyai lebih banyak elektron daripada protonnya, sedangkan atom yang melepaskan satu atau beberapa electron membentuk ion yang bermuatan positif yang disebut kation.(Stanley,1988).
  1. Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.      Alat
a.    Tabung reaksi
2.      Bahan
a.                   Larutan Al2(SO4)3
b.                  Larutan NaOH
c.                   Larutan NH3
d.                  Larutan BaCl2
e.                   Larutan H2SO4 pekat
f.                   Larutan HCl encer
g.                  Larutan HCl pekat
h.                  Larutan HNO3 encer
i.                    Larutan HNO3 pekat
j.     Aquadest
3.      Cara Kerja
a.       Ion Al3+    
1.      Menyiapkan 2 tabung reaksi yang telah diberi label dan mengisi 5 ml larutan Alumunium Sulfat pada masing-masing tabung reaksi
2.      Menambahkan tetes demi tetes larutan NaOH ke dalam tabung pertama sebanyak 8 tetes.
3.      Menambahakan larutan NaOH berlebih (5 tetes)
4.      Mengamati perubahan yang terjadi, lalu mengulangi percobaan 2 dan 3 pada tabung ke-2 dengan mengganti larutan NaOH menjadi larutan NH3.
5.      Membandingkan perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung.
b.      Ion SO42-                 
1.      Menyiapkan 4 tabung reaksi yang telah diberi label dan mengisi masing-masimng tabung reaksi dengan larutan alumunium sulfat sebanyak 3 ml.
2.      Menambahkan 3 ml larutan barium klorida ke dalam masing-masing tabung tersebut.
3.      Menambahkan larutan HCl encer  pada tabung 1
4.      Menambahkan larutan HNO3 encer pada tabung 2
5.      Menambahkan larutan HCl pekat pada tabung 3
6.      Menambahkan larutan HNO3 pekat pada tabung 4
7.      Mengamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi.
  1. Hasil Pengamatan
1.      Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Data Pengamatan Identifikasi Ion Al3+
Tabung
Larutan
Endapan
Warna
Keterangan
1
NaOH
Tepung
Tepung
Putih pekat
Putih pekat
20 tetes
40 tetes
2             
NH3
Tepung
Tepung
Putih pekat
Putih pekat
5 tetes
10 tetes
Sumber : Laporan sementara
Tabel 6.2 Data Pengamatan Identifikasi Ion SO42-
Tabung
Larutan
Endapan
Warna
Keterangan
1
2
3
4
HCl encer
HNO3 encer
HCl pekat
HNO3 pekat
Tepung
Tepung
Tepung
Tepung
Putih pekat
Putih pekat
Putih pekat
Putih pekat
12 tetes
13 tetes
5 tetes
2 tetes
Sumber: Laporan sementara
2.      Analisis Hasil Pengamatan
a.       Data identifikasi ion Al3+
1)      Identifikasi Al3+ + NaOH 20 tetes
Reaksi : Ion Al3+ + 3NaOH(aq) → Al(OH)3 + 3Na(s)
Pada percobaan ini  terjadi endapan.
2)      Identifikasi Al3+ + NaOH 40 tetes
Reaksi : Ion Al(OH)3+ + NaOH(aq) → Al(OH)3 + Na(s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
3)      Identifikasi Al3+ + NH3 5 tetes
Reaksi : Ion Al3+ + NH3(aq) + H2O →  Al(OH)4 + NH4 (s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.      
4)      Identifikasi Al3+ + NH3 10 tetes
Reaksi : Ion Al(OH)3+ + NH3(aq) + H2O →  Al(OH)4 + NH4 (s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
b.      Identifikasi Ion SO42
1)    Identifikasi Ion SO42- + HCl
Reaksi BaSO4 + HCl(aq) → BaCl2 + SO42-
-       HCl encer →   terbentuk endapan (Tepung) keruh
-       HCl pekat → terbentuk endapan (Tepung) keruh dan ada banyak uap
2)    Identifikasi Ion SO42- + HNO3
 Reaksi BaSO4 + HNO3(aq) → BaCl + SO42-
-       HNO encer →   terbentuk endapan (Tepung) bening
-       HNO pekat → terbentuk endapan (Tepung) bening ada sedikit uap
  1. Pembahasan
Hasil percobaan identifikasi ion Al3+ dengan menggunakan larutan NaOH dan larutan NH3 diperoleh endapan. Endapan terbanyak diperoleh pada saat penambahan dengan larutan NaOH dan NH3 encer. Pada penambahan larutan NaOH dan NH3 pekat diperoleh endapan yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan bila suatu larutan semakin pekat maka kemampuannya dalam mengikat dan bereaksi dengan ion semakin besar. Sehingga endapan semakin sedikit. Bila suatu larutan semakin encer maka kemampuannya dalam mengikat ion semakin kecil. Sehingga endapan semakin banyak. Bila koefisisn semakin besar, maka jumlah senyawa tersebut juga semakin besar. Sehingga terbukti bahwa larutan encer menghasilkan lebih banyak endapan daripada larutan pekat. Pekat dan encer dilihat dari besar konsentrasi larutan.
Pada identifikasi ion SO42-, ditambahkan larutan HCl encer dan pekat serta HNO3 encer dan pekat. Penambahan masing-masing larutan dihasilkan endapan yang jumlahnya berbeda antara tabung yang satu dengan tabung yang lain. Penambahan HCl, tabung yang ditetesi HCl pekat jumlah endapannya lebih banyak dibandingkan dengan tabung yang ditetesi HCl encer. Ini disebabkan karena HCl pekat mempunyai konsentrasi lebih tinggi pada saat bereaksi lebih kuat dengan barium, sehingga jumlah endapan barium klorida yang dihasilkan akan lebih banyak. Sedangkan pada HCl encer, konsentrasinya lebih rendah sehingga jumlah endapan yang berbentuk sedikit. Selain terbentuk endapan juga terbentuk banyak uap. Pada penambahan HNO3, jumlah endapan yang terbentuk HNO3 encer lebih banyak dibandingkan pada penambahan HNO3 pekat. Ini disebabkan karena kemampuan melarutkan HNO3 pekat lebih kuat dibandingkan HNO3 encer, sehingga jumlah larutan pada tabung dengan penambahan HNO3 encer lebih banyak jika dibandingkan dengan tabung pada penambahan HNO3 pekat. Dari penambahan ini hanya terbentuk sedikit uap.
  1. Kesimpulan
Hasil praktikum acara VI ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Bila larutan semakin encer, maka endapan yang dihasilkan semakin banyak. Bila larutan semakin pekat, maka endapan yang dihasilkan semakin sedikit.
2.      Identifikasi dengan ion Al3+bterjadi endapan, baik Al3+ + NaOH maupun Al3+ + NH3.
3.      Larutan amonia bersifat basa lemah bila dicampurkan dengan larutan aluminium sulfat membentuk endapan keruh berupa butiran tepung.
4.      Identifikasi ion SO42- dengan HCl pekat encer serta HNO3 pekat dan encer menghasilkan endapan tepung berwarna putih.
5.      Pada penambahan HCl pekat endapannya lebih banyak daripada penambahan HCl encer. Sedangkan penambahan HNO3 encer jumlah endapannya lebih sedikit daripada HNO3 pekat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel